REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan distribusi bahan bangunan, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk membukukan laba bersih Rp 167,27 miliar per kuartal III 2022. Laba bersih emiten pemilik jaringan ritel modern bahan bangunan Mitra10 ini melonjak 22,26 persen dibandingkan posisi kuartal III 2021.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Senin (21/11/2022) periode sembilan bulan tahun lalu, perusahaan membukukan laba sebesar Rp 136,82 miliar. Adapun realisasi ini terdongkrak kenaikan penjualan.
Perusahaan meraup total penjualan Rp 11,41 triliun per kuartal III 2022. Penjualan tersebut meningkat 9,92 persen secara tahunan.
Penjualan per kuartal III-2022 terdiri dari penjualan barang beli putus sebesar Rp 10,72 triliun dan penjualan konsinyasi sebesar Rp 687,79 miliar. Keduanya masing-masing tumbuh 9,38 persen dan 19,43 persen secara tahunan.
Chief Financial Officer Catur Sentosa Adiprana Surjati Tanril mengatakan seiring kenaikan laba dan penjualan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 11,42 triliun per kuartal III 2022 atau tumbuh 9,9 persen dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 10,38 triliun.
Kedua segmen yang dimiliki perusahaan yakni Segmen Distribusi (bahan bangunan, kimia & FMCG) dan segmen ritel modern (bahan bangunan & home furnishing) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan 2022. Adapun segmen distribusi membukukan pendapatan sebesar Rp 7,3 triliun (sebelum eliminasi/beban pokok penjualan), tumbuh 6,7 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 6,8 triliun. Segmen ini berkontribusi sebesar 64 persen terhadap pendapatan konsolidasi.
Saat ini segmen distribusi telah memiliki 46 Cabang area Distribusi Bahan Bangunan di berbagai kota besar di Indonesia, 5 cabang distribusi Kimia, 38 area distribusi Consumer Goods (FMCG). Adapun segmen ritel modern yang diwakili oleh jejaring ritel modern bahan bangunan dan Home Improvement Mitra10 dan jejaring ritel modern Home Furnishing Atria membukukan pendapatan (sebelum eliminasi/beban pokok penjualan konsinyasi) Rp 4,3 triliun, tumbuh 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun.
Pada segmen ritel modern, perusahaan sudah memiliki 45 ritel modern Mitra10 dan 19 showroom Home Furnishing Atria. Jejaring ritel modern tersebut tersebar di kota-kota besar Indonesia seperti Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Mataram, Balikpapan, dan Banjarmasin.
Perusahaan akan melanjutkan strategi ekspansi yang agresif dengan menargetkan memiliki 50 toko Mitra10 pada 2023 dan 100 toko Mitra10 pada 2030 mendatang. "Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan angka pendapatan yang berasal dari segmen ritel modern dan naiknya kontribusi segmen ritel modern yang kini sudah mencapai hampir 40 persen terhadap pendapatan secara konsolidasi,” ucapnya.
Per kuartal III 2022, perusahaan memiliki total aset senilai Rp 9,50 triliun atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 8,50 triliun. Adapun total aset terdiri dari aset lancar Rp 5,47 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 4,02 triliun.
Kemudian total liabilitas juga naik dari Rp 6,23 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 7,09 triliun per kuartal III 2022, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 5,12 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1,96 triliun. Perusahaan memiliki total ekuitas sebesar Rp 2,40 triliun, sehingga total liabilitas dan ekuitas per kuartal III 2022 sebesar Rp 9,50 triliun.