REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Maros, Chaidir Syam, menerima penghargaan tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI kategori pejabat publik. Penghargaan tersebut adalah penghargaan dari negara atas jasanya sebagai pejabat publik yang berhasil mendorong tumbuhnya budaya gemar membaca di Kabupaten Maros, Sulawesi Sleatan.
Chaidir Syam mendorong terbentuknya bunda baca kabupaten Maros dari tingkat kabupaten, 14 kecamatan, serta 103 desa dan kelurahan. Selain itu, dia juga berhasil mendorong terwujudnya Maros Kabupaten Literasi dengan hadirnya Perda Kabupaten Literasi. Dia juga berhasil mewujudkan duta baca AMTI kabupaten Maros, kecamatan, desa dan kelurahan, perpustakaan desa dan lorong, perpustakaan ibu dan anak serta menggerakkan guru menulis buku.
Tokoh literasi, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan, penghargaan yang diperoleh Bupati Maros adalah satu-satunya dari kalangan pejabat bupati dari Sulawesi Selatan. Di mana, Bupati Maros dinilai pemerintah pusat berhasil mendorong masyarakat dan seluruh elemen masyarakat dan jajarannya ikut terlibat menggerakkan kegemaran membaca di kabupaten Maros.
"Saya kira ini prestasi gemilang bagi Pak Bupati, seluruh jajarannya, masyarakat kabupaten Maros, DPRD dan semua pegiat literasi yang bergandengan tangan memajukan kegemaran membaca di kabupaten Maros," jelas pria yang dikenal dengan sapaan BAK itu, Senin (21/11/2022).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Amiludin A, berharap adanya penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi bagi bupati Maros dalam meningkatkan TGM di Maros. Menurut dia, untuk 2023 terkait IPLM banyak hal yang masih harus dibenahi.
Di antaranya, yakni diupayakan tersedianya Perpustakaan Kecamatan di Maros, dan masuk penilaian IPLM, replika kabupaten untuk perpustakaan desa berbasis inklusi sosial. Selain itu, kata Amiludin, perlu kembali menggiatkan roadshow dan yang tak kalah penting adalah bisa hadirkan POCADI di Maros.
"Di samping itu melengkapi fasilitas permainan out door perpustakaan ibu dan anak sebagai ikon perpustakaan di Maros," jelas dia.