Wisman dari Kapal Pesiar Prancis Kunjungi Kota Probolinggo
Red: Muhammad Fakhruddin
Wisman dari Kapal Pesiar Prancis Kunjungi Kota Probolinggo (ilustrasi). | Foto: Republika/ Yasin Habibi
REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Sebanyak 20 wisatawan mancanegara (wisman) dari kapal pesiar Le Laperouse milik Ponant yang berasal dari Prancis mengunjungi Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin (21/11/2022).
Mereka mengikuti tur keliling kota dengan memulai perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga menaiki bus menuju Dekranasda, alun-alun, kemudian menuju ke Gereja Merah (Red Church) yang merupakan gereja tertua yang berusia lebih dari 200 tahun.
"Kunjungan kapal pesiar dari luar negeri pada tahun ini sebanyak dua kali dan merupakan tindak lanjut membangkitkan kembali destinasi wisata mancanegara melalui kapal pesiar," kata Plt Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo Fajar Poernomo.
Pemandu wisatawan menjelaskan bahwa gereja yang terletak di Jalan Suroyo Kota Probolinggo telah berusia lebih dari 200 tahun atau lebih tepatnya gereja itu dibuat pada 1862.
Semua bahan bangunannya masih asli dan hanya beberapa yang telah diganti, sehingga bangunan gereja tua itu membuat wisatawan asing kagum karena gereja merah hanya ada dua di dunia yakni di Kota Probolinggo dan di Belanda.
Setelah dari Gereja Merah, wisatawan menuju ke Museum Probolinggo dan disajikan kudapan lokal khas Indonesia seperti aneka ubi-ubian (ubi, ketela, talas, kacang, dan kentang) dan aneka jajanan pasar tradisional.
Wisatawan juga dihibur tarian Praben Lengger dan tarian selamat datang khas Probolinggo yang sangat memikat para turis yang berasal dari Eropa, bahkan mereka ikut menari, berfoto bersama, dan melihat sejarah Probolinggo.
Setelah itu, wisatawan dari kapal pesiar Le Laperouse diajak ke Pasar Baru dan berkunjung ke Kampung Batik Manggur di Kademangan yang menjadi sentra batik di kota setempat.
Dari kunjungan 2022, lanjut dia, pihaknya akan melakukan evaluasi lagi untuk mempersiapkan kedatangan para tamu wisatawan mancanegara dari kapal pesiar di tahun depan.
"Insya Allah tahun depan kami akan menerima kunjungan wisata seperti ini lebih banyak dan lebih besar lagi," tuturnya.
Ia menjelaskan wisman yang sebagian besar lansia memang tertarik pada wisata sejarah religi dan pasar tradisional, sehingga rutenya akan difokuskan untuk hal tersebut.
"Dalam jadwal kunjungan kami mengajak para wisatawan itu ke UMKM Batik di Kampung Batik Manggur di Kademangan, agar mereka memperoleh pengalaman wisata terkait dengan pembuatan batik," katanya.
Sementara itu salah seorang wisatawan asal Portugal Christina mengaku sangat menikmati Kota Probolinggo dan merasa betah di sana karena masyarakatnya sangat ramah.