REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington akan terus melawan tindakan militer yang merusak stabilitas di Suriah. Juru bicara Departemen itu mengatakan AS telah mengkomunikasikan keprihatinannya pada Ankara atas dampak serangan yang bertujuan memerangi ISIS.
"Kami meminta Turki melawan setiap operasi, seperti yang telah kami desak pada mitra Suriah kami melawan serangan atau eskalasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya, Selasa (22/11/2022).
"Kami terus menolak setiap aksi militer yang merusak stabilitas situasi Suriah atau melanggar kedaulatan Iran melalui aksi militer tidak dikoordinasikan dengan pemerintah Irak, kami juga menolak serangan terbaru ke selatan Turki yang dilaporkan menimbulkan sejumlah korban jiwa," kata juru bicara tersebut.
Pekan lalu Turki mengatakan mereka berencana untuk mengejar target-target di utara Suriah setelah menyelesaikan operasi lintas batas terhadap milisi Partai Buruh Kurdi (PKK) di Irak. Operasi itu digelar setelah serangan bom dua pekan yang lalu di Istanbul.
Pemerintah Turki yakin pelaku pengeboman itu adalah milisi Kurdi. Pada 13 November lalu ledakan di Istiklal Avenue menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang.