Selasa 22 Nov 2022 15:06 WIB

Kapsul Orion NASA Bersiap Mengorbit Bulan

Kapsul Orion membawa 3 kru simulasi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran misi Artemis 1, misi tak berawak NASA ke Bulan.
Foto: nasa
Peluncuran misi Artemis 1, misi tak berawak NASA ke Bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mencapai tonggak sejarah dalam misi Artemis 1. NASA mengirimkan kapsul mengirim Orion mengelilingi Bulan. Dalam misi ini, NASA menguji kekuatan kapsul ketika mengelilingi bulan.

Pada Senin (21/11/2022), Orion mendekati Bulan, kehilangan sinyal saat menyelesaikan terbang lintas bulan (Lunar flyby). Dilansir dari BGR, Selasa (22/11/2022), Orion adalah puncak dari kerja bertahun-tahun dari para insinyur NASA serta mitra komersial dan internasional.

Baca Juga

Dengan Orion, pada pekan lalu, para ilmuwan menunggu untuk melihat bagaimana misi tersebut akan berjalan. Karena kapsul ruang angkasa Orion rencanya akan bergerak ke orbit selama sepekan mengelilingi Bulan pada akhir pekan. Jika Orion berhasil dalam misinya, ilmuwan selangkah lebih dekat untuk menempatkan manusia kembali di Bulan.

Misi Artemis

 

Artemis diambil dari nama dewi perburuan Yunani kuno dan saudara kembar Apollo. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan paling cepat tahun 2025.

Menerbangkan pesawat ruang angkasa SLS-Orion adalah rintangan utama untuk program Artemis yang ambisius. Penerbangan pertamanya bermaksud untuk menempatkan kendaraan melalui uji terbang yang ketat, mendorong batas desainnya untuk membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa tersebut cocok untuk menerbangkan astronot.

Orion membawa tiga kru simulasi, satu manekin laki-laki dan dua perempuan dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tingkat radiasi dan tekanan lain yang akan dialami astronot.

Tujuan utamanya adalah untuk menguji daya tahan perisai panas Orion saat masuk kembali saat menyentuh atmosfer Bumi dengan kecepatan 39.429 km per jam atau 32 kali kecepatan suara saat kembali dari orbit bulan. Perisai panas dirancang untuk menahan gesekan masuk kembali yang diperkirakan akan menaikkan suhu di luar kapsul hingga hampir 2.760 derajat Celcius.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement