Selasa 22 Nov 2022 14:52 WIB

Tangis Keluarga Pecah Saat Pemakaman Bocah Korban Gempa Cianjur

Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadiri pemakaman bocah korban gempa Cianjur yang haru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau korban gempa di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadiri pemakaman bocah korban gempa Cianjur yang haru.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau korban gempa di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadiri pemakaman bocah korban gempa Cianjur yang haru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih terus memantau kondisi penanganan darurat pasca gempa bumi Cianjur, sejak Senin (21/11/2022).

Setelah mengunjungi dan memberikan dukungan moril pada korban gempa yang dirawat di RSUD Cianjur, Ridwan Kamil pun menggelar rapat maraton dengan Bupati Cianjur Herman Suherman dan para pihak terkait hingga tengah malam.

Baca Juga

Selain itu, pada Selasa (22/11/2022) pagi, Ridwan Kamil dan rombongan menyempatkan diri hadir ke pemakaman salah satu korban gempa Cianjur di TPU Sirnalaya, Kecamatan Cianjur.

Kedatangannya tersebut sebagai bentuk simpati dan rasa duka kepada korban gempa yang diketahui merupakan seorang anak perempuan berusia empat tahun.

"Kami hadir semata-mata untuk membersamai rasa duka karena kejadian gempa ini cukup banyak korban," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Tangis haru pecah saat jenazah Alinda Della Puspita dimasukan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Emil yang saat itu didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman kemudian memimpin doa dan menyampaikan duka mendalam atas musibah tersebut.

"Mari doakan mudah-mudahan dilapangkan di alam kuburnya," katanya.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 melanda wilayah Cianjur pada Senin (21/11/2022). Gempa yang berpusat di arah barat daya Cianjur ini menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka khususnya anak-anak.

Adapun korban Alinda Della Puspita menurut keterangan keluarganya meninggal saat sedang bermain bersama di depan teras rumahnya di kelurahan Sawah Gede Cianjur.

"Allah sudah memanggil almarhumah seorang anak solehah yang Insya Allah husnul khotimah," katanya.

Emil pun memastikan negara hadir dalam penanganan musibah gempa ini. Berbagai upaya penanganan terus dilakukan pemerintah sejak kemarin.

Dia pun menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.

"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," katanya.

"Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani," imbuhnya.

Dalam mengantisipasi hal ini rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur. Dalam kesempatan tersebut pula disampaikan berdasarkan data sementara Call Center BPBD Kabupaten Cianjur per Senin, pukul 21.00 WIB, tercatat 162 korban meninggal dunia yang sebagian besar anak-anak.

"Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan di madrasah," katanya.

Data BPBD Kabupaten Cianjur ini terdapat perbedaan dengan data terakhir yang dirilis Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, pukul 19.34 WIB, tercatat 62 orang meninggal dunia.

Emil mengungkapkan, terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan. Diduga masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan, sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah.

Selain itu, tercatat pula 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian. Rumah penduduk yang rusak skala 60 - 100 persen sebanyak 2.345 unit rumah, serta tiga ruas jalan terisolir dengan lima unit mobil yang terperangkap.

"Kejadian sekitar pukul 13.20 WIB ini dari keterangan warga, gempa berlangsung tidak lama hanya 30 detikan. Kekuatan Magnitudo 5,6, skala sedang, tapi daya rusaknya luar biasa. Tercatat 2.345 unit rumah rusak (berat)," kata Emil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement