Selasa 22 Nov 2022 15:15 WIB

Penyintas Gempa Cianjur Terjang Reruntuhan untuk Selamatkan Anak

Seorang penyintas gempa Cianjur rela menerjang reruntuhan untuk menyelamatkan anaknya

Bangunan pesantren yang roboh di Kampung Kadudampit, Rancagoong, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Seorang penyintas gempa Cianjur rela menerjang reruntuhan untuk menyelamatkan anaknya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bangunan pesantren yang roboh di Kampung Kadudampit, Rancagoong, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Seorang penyintas gempa Cianjur rela menerjang reruntuhan untuk menyelamatkan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyintas gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Ida Farida rela menerjang reruntuhan untuk menyelamatkan anak perempuannya, Siti Hamdal, yang tertimpa atap rumah.

Ida, ibu rumah tangga dari Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, saat ditemui di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Selasa, menceritakan tentang perjuangannya menembus akses jalan yang terputus.

Baca Juga

"Akses jalan belum bisa dibuka, saya terobos-terobos. Lewat sawah-sawah saya, berjuang demi anak daripada kenapa-kenapa," ujar Ida.

Dia mengatakan bahwa lingkungan tinggalnya mayoritas berupa pegunungan. Sebelum gempa terjadi, Ida berkumpul bersama empat anaknya.

Kemudian, saat terjadi gempa, akses jalan utama terputus reruntuhan dan longsoran. Selain itu, membuat listrik padam, jalanan tertimbun longsor dan meluluhlantakkan bangunan rumah.

Untuk melewati jalanan tersebut, dia dan keempat anaknya harus berjalan pelan-pelan menggunakan sepeda motor. Sesekali bila gempa susulan terasa, mereka berhenti berjalan untuk mengawasi keadaan.

Kondisi anaknya, Siti, terluka parah di bagian kepala tertimpa atap rumah sebelum menjalankan sholat dzuhur. Sehingga, ia segera dilarikan ke Puskesmas Cisau.

Disana, Siti mendapatkan pertolongan pertama berupa jahitan kepala. Sementara tiga anak Ida lainnya diungsikan ke rumah saudaranya yang lebih aman dari gempa, karena takut gempa susulan terjadi kembali. "Masih nyut-nyutan, baru dikasih obat," ujar Siti.

Saat ini, Siti masih menjalani perawatan setelah trauma akibat gempa tersebut. Seperti penyintas lainnya, Siti berharap segera pulih, dan Ida mendapat bantuan dari pemerintah setelah rumahnya luluh lantak.

Dari laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement