REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Outlet Dispatch melaporkan bahwa aktor dan penyanyi Lee Seung-gi tidak menerima royalti sejak debut dengan album studio pertamanya pada Juni 2004. Lee Seung-gi telah merilis 27 album dan 137 lagu.
Berdasarkan catatan keuntungan, Dispatch mengungkapkan bahwa pendapatan musik yang diperoleh Lee Seung-gi antara Oktober 2009 hingga September 2022 adalah 9,6 miliar won (sekitar Rp 111 miliar). Selain itu, mereka melaporkan bahwa laporan selama lima tahun dari Juni 2004 hingga Agustus 2009 telah hilang, sehingga jumlah total royalti yang diterima Hook Entertainment dari distributor menjadi lebih dari 10 miliar won (sekitar Rp 115 miliar).
CEO Hook Entertainment, Kwon Jin-young menyatakan malu atas berita tersebut. Meski demikian, dia enggan membahas terkait apakah berita itu benar atau tidak.
“Semuanya karena kelalaian dan kurangnya kebijaksanaan saya, jadi saya merasa malu dan menyesal,” kata Kwon dilansir Soompi, Selasa (22/11/2022).
Kwon meminta waktu untuk menyelesaikan masalah pendataan internal terkait permasalahan royalti tersebut. “Kami saat ini berada di tahap organisasi untuk memeriksa fakta, dan bahwa kami menahan diri dari merilis pernyataan posisi kami karena ini bisa ditangani secara hukum,” ujar dia.
Jika aspek-aspek yang menjadi tanggung jawab Hook Entertainment telah dikonfirmasi secara hukum, Kwon mengatakan agensi dan dirinya akan bertanggung jawab atas hal yang diberitakan saat ini. Dia menyatakan bahwa Hook Entertainment akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa permasalahan ini tidak mengganggu promosi hiburan dari bintang agensi mereka. Hook Entertainment juga menyatakan akan lebih berhati-hati agar tidak ada insiden lebih lanjut yang menimbulkan kekhawatiran bagi semua orang.
Pada awal bulan ini, terungkap bahwa Lee Seung-gi telah mengirimkan sertifikasi konten ke agensinya Hook Entertainment. Dia meminta pengungkapan pembayaran secara transparan. Baru-baru ini, gedung kantor agensi itu juga disita dan digeledah oleh Badan Reserse Kriminal Berat Badan Kepolisian Nasional, karena dicurigai melakukan penggelapan oleh beberapa eksekutif.