REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) menyatakan, putri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yang baru-baru ini terlihat di depan umum untuk pertama kalinya adalah anak keduanya yang berusia sekitar 10 tahun. Pekan lalu, Kim membawanya ketika mengamati peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17.
Dalam pengarahan tertutup di sebuah komite parlemen, anggota parlemen yang menghadiri pertemuan itu menyatakan, agen mata-mata utama Seoul (NIS) menilai putri tersebut adalah anak kedua Kim bernama Ju Ae dan berusia sekitar 10 tahun.
NIS memutuskan dia adalah anak kedua Kim karena penampilannya cocok dengan informasi bahwa lebih tinggi dan lebih besar dari gadis lain yang seumuran. Youn Kun-young yang juga menghadiri pertemuan NIS mengatakan, dia juga diberitahu bahwa perempuan kecil itu adalah anak kedua Kim, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.
NIS mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi komentar anggota parlemen. NIS memiliki catatan buruk dalam mengkonfirmasi perkembangan di Korut, salah satu negara paling tertutup di dunia.
Anak perempuan itu rupanya adalah anak Kim yang dilihat pensiunan bintang NBA Dennis Rodman selama perjalanannya ke Pyongyang pada 2013. Setelah kunjungan Pyongyang itu, Rodman mengatakan kepada surat kabar Inggris Guardian, bahwa dia dan Kim memiliki waktu santai di tepi laut dengan keluarga pemimpin itu. Dia juga menggendong bayi perempuan Kim, bernama Ju Ae.
Penampilan yang tertangkap dalam rilisan foto media pemerintah ini adalah pertama kalinya Korut secara resmi mengkonfirmasi keberadaannya. Media pemerintah Pyongyang tidak mengungkapkan usia, nama, dan detail lainnya dari putri Kim minggu lalu.
Media Korsel berspekulasi Kim menikahi Ri pada 2009 dan memiliki tiga anak, yang masing-masing lahir pada 2010, 2013 dan 2017. Beberapa laporan mengatakan anak pertama Kim adalah seorang putra dan yang ketiga adalah seorang putri.
Pria berusia 38 tahun itu adalah generasi ketiga dari keluarganya yang memimpin Korut sejak 1948. Dia mewarisi kekuasaan pada akhir 2011 setelah kematian ayahnya Kim Jong-il. Kim dan ayahnya pertama kali disebutkan dalam media pemerintah setelah mereka dewasa. Mengingat hal itu, pengungkapan putri yang diyakini berusia awal remaja itu mengejutkan pengamat luar.