Selasa 22 Nov 2022 22:10 WIB

Boko Haram Bunuh 10 Tentara Chad di Perbatasan Nigeria

Militan Boko Haram telah menewaskan sekurangnya 10 tentara Chad

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Militan Boko Haram telah menewaskan sekurangnya 10 tentara Chad. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Militan Boko Haram telah menewaskan sekurangnya 10 tentara Chad. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, N'DJAMENA - Pemerintah Chad mengatakan dalam pernyataan Selasa (22/11/2022) bahwa militan Boko Haram telah menewaskan sekurangnya 10 tentara Chad. Serangan terhadap satu unit militer ini terjadi di provinsi Danau Chad dekat perbatasan Nigeria.

Unit militer tersebut telah dikirim untuk mendirikan sebuah pos tentara di pulau Bouka-Toullorom, antara desa Ngouboua dan Kaiga. Daerah tersebut memang tempat Boko Haram telah melakukan beberapa serangan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga

"Militan menyerang Selasa pagi, menewaskan sekitar 10 orang dan melukai beberapa lainnya," kata pernyataan pemerintah Chad, Selasa.

Pemberontakan Boko Haram yang meletus di timur laut Nigeria pada 2009 telah menewaskan lebih dari 350 ribu orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. Boko Haram telah menyebar ke zona rawa Danau Chad di barat negara itu ketika tentara Chad, Nigeria, dan Niger telah memerangi militan Islam selama bertahun-tahun.

Meskipun ada upaya untuk membasmi mereka, militan Boko Haram membunuh 92 tentara Chad dan melukai 47 lainnya pada Maret 2020. Pemerintah transisi Chad telah berjanji untuk melipatgandakan jumlah tentaranya pada akhir 2022 untuk menghadapi tantangan keamanan, termasuk ancaman dari militan Islam yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS.

Tentara negara Afrika Tengah yang luas itu juga memerangi pemberontak bersenjata di sepanjang perbatasan utaranya dengan Libya. Pemerintah militer transisi dibentuk setelah Presiden Idriss Deby terbunuh saat mengunjungi pasukan yang memerangi pemberontak yang berbasis di Libya pada April 2021. Putranya Mahamat Idriss Deby merebut kekuasaan setelah kematian ayahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement