REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah melakukan serangkaian rapat koordinasi respon tanggap darurat Gempa Cianjur sejak senin siang. Selasa (22/11/2022) pagi Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy, bergerak ke Cianjur bersama rombongan dengan Helikopter BNPB dari Bandara Halim Perdanakusuma.
MDMC PP Muhammadiyah Mashuri Masyhuda mengatakan, dalam tinjauannya itu Menko PMK minta MDMC PP Muhammadiyah terjunkan dokter bedah ortopedi. Permintaan tersebut karena banyak korban patah tulang tertimpa reruntuhan.
Mashuri mengatakan, pada, Selasa 22 November, pukul 22.15 MDMC mengumpulkan relawan tenaga kesehatan yang sudah sampai di Cianjur dan bergabung di Pos Koordinasi Muhammadiyah. Di antara tim kesehatan yang sudah bergabung sejak, Senin malam terdiri dari Dokter dan perawat dari RSIJ Pondok Kopi, RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, RS Muhammadiyah Bandung, tim dokter dari sumedang.
"Kemudian menyusul hari, Rabu RSUM Metro Lampung, RS PKU Wonosobo, tim kesehatan Unisa Bandung, relawan dari Mahasiswa UMI Sukabumi. Untuk dokter Ortopedi RS PKU Muhammadiyah Gamping menugaskan dr Melky," kata Mashuri melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/11/2022).
Dia memastikan, pada malam tadi juga sudah bergerak dari Yogykakarta Tim Dapur Umum yang akan membawa logistik. Mashuri menuturkan, setelah rombongan tiba di Pendopo Bupati Cianjur langsung ikut rapat koordinasi penanganan pasca gempa bumi Cianjur yang dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil. Dia meminta respon tanggap darurat dilakukan 24 jam terakhir, karena mayoritas korban anak-anak yang sedang belajar.
Kaban BNPB akan Menyiapkan setiap kebutuhan untuk tanggap darurat, helikopter disiapkan 1 unit, dana awal diserahkan 1,5 M yang lebih lanjut bisa diajukan kembali sesuai kebutuhan lapangan.
Dalam bencana ini fasilitas umum berupa dua jembatan patah, ada dua jalan longsor di antaranya jalan nasional dan jalan Kabupaten Banyak anak-anak yang trauma, karena dampak 40 rumah tertimbun lebih kurang 30 orang belum di temukan di desa Cijedil. Laporan kodim 14 titik longsor Alat berat dari PuPR eskafator, loader, truk sudah digerakkan untuk membuka jalan-jalan yang terdampak longsor.
Setelah meninjau lokasi pengungsian bersama Rombongan, Menko PMK mendapatkan laporan kebutuhan dokter Spesialis bedah dan Ortopedi yang masih sangat terbatas, atas laporan tersebut Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah agar menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter ortopedi.