Rabu 23 Nov 2022 09:16 WIB

Ukraina akan Dirikan Pusat Layanan Masyarakat di Musim Dingin yang Berat

Ukraina berjanji untuk mendirikan tempat tinggal sementara yang menyediakan pemanas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Orang-orang berjalan di taman saat pemadaman listrik berlanjut di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 06 November 2022 (dikeluarkan 07 November 2022). Walikota Kyiv Vitali Klitschko meminta penduduk ibukota Ukraina untuk menghemat pasokan dan mempertimbangkan untuk pindah sementara jika listrik padam total. Pemadaman listrik terjadwal diberlakukan di seluruh negeri, termasuk ibu kota Kyiv, kata operator listrik Ukrenergo, ketika serangan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan energi Ukraina. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Orang-orang berjalan di taman saat pemadaman listrik berlanjut di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 06 November 2022 (dikeluarkan 07 November 2022). Walikota Kyiv Vitali Klitschko meminta penduduk ibukota Ukraina untuk menghemat pasokan dan mempertimbangkan untuk pindah sementara jika listrik padam total. Pemadaman listrik terjadwal diberlakukan di seluruh negeri, termasuk ibu kota Kyiv, kata operator listrik Ukrenergo, ketika serangan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan energi Ukraina. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemerintah Ukraina berjanji untuk mendirikan tempat tinggal sementara yang menyediakan pemanas. Pemerintah juga mendorong warga untuk menghemat energi di tengah musim dingin yang berat dan diperburuk serangan tanpa henti Rusia yang menghancurkan infrastruktur listrik Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan "pusat-pusat" khusus akan didirikan di seluruh Ukraina untuk menyediakan listrik, pemanas, air, internet, jaringan telepon genggam dan apotik. Pusat-pusat itu gratis dan buka sepanjang waktu.

Serangan-serang Rusia memutus listrik sekitar 10 juta konsumen dalam waktu lama. Operator jaringan listrik nasional Ukraina mengatakan kerusakannya sangat parah.

"Bila serangan besar Rusia terjadi lagi dan jelas listrik tidak bisa diperbaiki dalam hitungan jam, 'pusat-pusat tak terkalahkan' akan bertindak dengan semua layanan penting," kata Zelenskyy, Selasa (22/11/2022).

Pihak berwenang telah memperingatkan pemutusan listrik dapat berdampak pada jutaan orang pada akhir Maret. Dampak terbaru invasi Rusia yang sudah berlangsung selama sembilan bulan dan menewaskan puluhan ribu orang, memaksa jutaan mengungsi dan mengguncang perekonomian dunia.

Serangan-serangan Rusia ke fasilitas energi Ukraina digelar setelah pasukan Moskow mengalami kemunduran. Seperti direbutnya kembali Kota Kherson, tepi barat Sungai Dnipro yang membelah Ukraina.

Pertempuran di timur negara itu masih sengit, Rusia terus menekan di sepanjang garis terdapat di barat Kota Donetsk yang telah dikuasai proksi Rusia sejak 2014. Zelenskyy mengatakan wilayah Donetsk merupakan medan pertempuran keras dan ditembaki selama 24 jam terakhir.

Gubernur Krimea, Semenanjung Laut Hitam yang Rusia aneksasi dari pada 2014 lalu, mengatakan Rusia mengaktifkan pertahanan udara dan membalas dua serangan drone di Krimea. Termasuk satu serangan ke pembangkit listrik dekat Sevastopol.

Sevastopol pelabuhan yang menampung Armada Laut Hitam Rusia. Gubernur Mikhail Razvozhaev yang ditempatkan Rusia memitna warga tenang dan tidak ada kerusakan dalam serangan-serangan itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement