Rabu 23 Nov 2022 10:34 WIB

Polsek Ciracas Usut Kasus Penusukan Pramudi TransJakarta

Korban mengalami luka tusuk di dada sebelah kanan.

Kapolsek Ciracas, Jupriono, memberikan keterangan kepada awak media.
Foto: Republika/Febryan. A
Kapolsek Ciracas, Jupriono, memberikan keterangan kepada awak media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Ciracas mengusut kasus penusukan seorang pramudi TransJakarta bernama Randi Pramono (30 tahun) hingga tewas. Peristiwa penusukan ini terjadi di Jalan Raya Bogor KM 26, Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, penusukan itu terjadi pada Selasa (22/11) pukul 23.30 WIB. "Keterangan saksi ada dua motor, termasuk motor korban," kata Jupriono di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Jupriono menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas, sebelum tewas Randi juga sempat terlibat cekcok dengan seorang pengendara sepeda motor. Korban dan pengendara sepeda motor yang belum diketahui identitasnya itu kemudian terlibat perkelahian.

Sekitar 10 menit setelah perkelahian itu warga mendapati Randi yang saat kejadian mengenakan jaket PT TransJakarta sudah dalam keadaan terkapar. Sedangkan pelaku sudah melarikan diri.

"Korban mengalami luka tusuk di dada sebelah kanan. Dari hasil olah TKP yang sudah kita lakukan telepon korban hilang. Untuk sepeda motor korban masih ada," ujar Jupriono.

Jupriono mengatakan, jenazah Randi sudah dibawa ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi dan penyelidikan kasus.

Kasus penusukan hingga berujung kematian pramudi bus TransJakarta itu dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

"Kasusnya dalam penyelidikan. Hasil penyelidikan sementara terjadi keributan antara dua orang yang mengakibatkan salah satu korban meninggal dunia," tutur Jupriono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement