Rabu 23 Nov 2022 14:33 WIB

Ini Plus Minus TV Digital dan Layanan Streaming

Migrasi ke TV digital diharapkan memberikan efisiensi frekuensi dan dampak ekonomi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Setyanavidita Livikacansera/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi TV Digital.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi TV Digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pilihan tontonan sudah semakin banyak. Orang-orang bisa menikmati tontonan melalui televisi, layanan over the top (OTT), seperti Youtube, atau platform streaming seperti Netflix.

Namun, khusus untuk tayangan televisi, proses perubahan besar kini tengah terjadi. Dalam upaya penghematan bandwidth dan efisiensi frekuensi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ke menkominfo) kini secara bertahap melaksanakan program penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO).

Baca Juga

Founder Movieholic & Flick Magazine Titis Sapto Raharjo mengungkapkan, ada perbedaan mendasar antara TV digital dan layanan OTT, seperti tayangan Netflix dan Youtube. Menurut Titis, paling tidak saat ini di setiap smartphone orang sudah memiliki aplikasi layanan OTT.

Namun, kalau untuk TV digital tidak demikian. "TV digital itu sebenarnya TV terestrial atau TV free-to-air yang selama ini gratis itu, beralih ke digital. Jadi, di tonton via gadget-gadget dan tidak perlu membayar," ujar Titis dalam acara Siberkreasi "Siaran TV Digital vs Over the Top".