Rabu 23 Nov 2022 13:03 WIB

Sekolah Ambruk di Kota Bogor akan Diperbaiki Tahun Depan

Kebutuhan perbaikan membutuhkan anggaran sekitar Rp 180 juta hingga Rp 200 juta.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa mengikuti pembelajar dengan kondisi sekolah yang rusak (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Siswa mengikuti pembelajar dengan kondisi sekolah yang rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Atap ruang kelas SDN Bantarjati 9 di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor ambruk pada Sabtu (19/11/2022). Rencananya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor akan melakukan perbaikan pada awal 2023.

Sekretaris Disdik Kota Bogor, Dani Rahadian, mengatakan berdasarkan perkiraan Bidang Sarana Prasarana Disdik Kota Bogor, kebutuhan perbaikan membutuhkan anggaran sekitar Rp 180 juta hingga Rp 200 juta. Adapun perbaikan dilaksanakan tahun depan lantaran pihaknya membutuhkan perencanaan.

Baca Juga

“Ini sudah koordinasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Bogor, Inspektorat juga sudah, kemungkinan nanti kita ada pengurangan anggaran yang lain untuk dialihkan ke SDN Bantarjati 9,” kata Dani, Rabu (23/11/2022).

Lebih lanjut, Dani mengatakan, atap yang akan diperbaiki tidak hanya satu ruang kelas saja. Namun juga termasuk dua kelas di sebelahnya. Sebab, dikhawatirkan efek dari ambruknya atap pada satu ruang kelas merembet ke ruang sebelahnya.

Di samping itu, pihaknya tengah mengatur teknis pembelajaran di sekolah tersebut. Apakah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), atau siswa masuk secara bergantian.

“Paling cepat (perbaikan) 2023, karena ada proses perencanaan paling cepat. Itu //kan di bawah Rp 200 juta pengadaan langsung, nggak lelang. Februari atau Maret bisa,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan peristiwa ambruknya atap ruang kelas SDN Bantarjati 9 ini terjadi pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Atap bangunan ambruk terjadi akibat sudah lapuknya material atap bangunan, serta akibat curah hujan yang cukup tinggi pada akhir-akhir ini," kata Theo.

Meski kerusakan yang terjadi cukup parah, menurut Theo dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Mengingat pada saat kejadian pun tidak ada aktivitas belajar mengajar. 

Kendati demikian, Theo mengatakan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diingingkan, pihaknya langsung melakukan penanganan sementara di lokasi kejadian.

"Tidak ada korban. Pada saat terjadinya kejadian tersebut, tidak ada aktivitas belajar mengajar serta ruangan kelas ini sudah dikosongkan oleh pihak sekolah sejak dua bulan yang lalu," ucapnya. 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement