REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengakibatkan korban jiwa berjatuhan disertai bangunan runtuh serentak terjadi di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, pusat terjadinya gempa berada di sekitaran Kabupaten Sukabumi-Cianjur.
Menyikapi hal itu, PT Smartec Teknologi Indonesia menggelar kegiatan melalui program BantuSaku #BisaBantu yang dikemas sebagai bagian corporate social responsbility (CSR). Program tersebut berupa bantuan berupa donasi kebutuhan pokok serta obat-obatan kepada korban terdampak gempa, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Perwakilan dari kantor pusat PT Smartec Teknologi Indonesia bersama PMI Cabang Kabupaten Cianjur memberikan bantuan berupa paket sembako, obat-obatan dan kebutuhan balita untuk para korban. Diharapkan, pemberian paket tersebut nantinya dapat meringankan beban para korban gempa di Kabupaten Cianjur.
"Kami mewakili manajemen dari PT Smartec Teknologi Indonesia atau Bantusaku turut berduka cita atas meninggalnya korban bencana alam gempa bumi di Cianjur-Jawa Barat pada hari senin 21 November 2022," ucap Direktur PT Smartec Teknologi Indonesia, Arnoldyth Rodes Medo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11).
"Untuk korban yang masih mengungsi kami telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan obat-obatan serta perlengkapan balita untuk sedikit meringankan beban yang dialami saudara kita yang terdampak bencana ini," ucap Arnoldyth menambahkan.
Menurut dia, bantuan secara langsung itu diserahkan ke Posko PMI Kota Cianjur pada Selasa (22/11/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. Hal itu mengingat akses jalan menuju lokasi masih terbatas akibat tertutup longsor.
“Semoga program #BisaBantu dapat menginspirasi pihak-pihak lainnya untuk dapat tetap terus saling membantu masyarakat sekitar yang juga membutuhkan dan harapannya juga agar kita semua tetap waspada terhadap bencana-benacana susulan yang dapat terjadi kapanpun dan di mana pun," jelas Arnoldyth.