Rabu 23 Nov 2022 19:18 WIB

BNPB: 37 Persen Korban Meninggal Gempa Cianjur Adalah Anak-Anak

Hingga Rabu (23/11/2022), jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur sebanyak 271.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Seorang anak didampingi ibunya dirawat di lapangan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). BNPB mencatat hingga pukul 19.34 WIB, sebanyak 62 orang meninggal dunia dan 25 orang masih tertimbun reruntuhan akibat gempa berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang anak didampingi ibunya dirawat di lapangan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). BNPB mencatat hingga pukul 19.34 WIB, sebanyak 62 orang meninggal dunia dan 25 orang masih tertimbun reruntuhan akibat gempa berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Warga meninggal dunia pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. Data per Rabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB dilaporkan 271 orang meninggal dunia. Tercatat dari 271 korban jiwa, 37 persennya merupakan anak-anak.

"Persentasenya sekitar 37 persen. Jadi memang banyak anak-anak, tapi kalau dilihat keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak," kata Kepala BNPB Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Pada hari pertama dan kedua evakuasi, sebagian besar korban yang ditemukan adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Data tersebut terhimpun di Pusat Krisis Kesehatan.

Pada hari ini, tim SAR gabungan juga menemukan korban selamat seorang anak berusia enam tahun. Korban selamat tersebut bernama Azka, ia ditemukan tertimbun reruntuhan di sebelah neneknya yang telah meninggal dunia.

"Hari ini, 6.000 personel tim SAR gabungan di lapangan menemukan empat korban hilang, tiga di antaranya meninggal dunia dan satu orang lainnya dinyatakan selamat," ujarnya.

"Ditemukan terakhir umur enam tahun anak-anak di samping neneknya yang sudah meninggal, sudah hari kedua ternyata juga bisa selamat. Artinya dalam gempa ini atau bencana ini maut tidak melihat usia dan apa yang melekat pada diri seorang manusia," sambungnya.

Berdasarkan data BNPB, korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang. Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri atas rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.

Tak hanya itu, ada sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan. Tercatat, sebanyak 15 kecamatan terdampak gempa, bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.

"Kecamatan yang terdampak bertambah daripada kemarin sore, sekarang ada 15 kecamatan. Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi," jelas Suharyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement