Rabu 23 Nov 2022 20:13 WIB

Siapa Ghanim Al-Muftah? Qari Alquran yang Pukau Jutaan Mata di Pembukaan Piala Dunia 

Ghanim Al-Muftah membacakan Alquran pada pembukaan Piala Dunia

Upacara pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad (20/11/2022). Ghanim Al-Muftah membacakan Alquran pada pembukaan Piala Dunia
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Upacara pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad (20/11/2022). Ghanim Al-Muftah membacakan Alquran pada pembukaan Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA–Beberapa hal menarik dihadirkan dalam acara pembukaan Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Stadion Al Bayt pada Ahad (20/11/2022) lalu. 

Salah satunya adalah momen pembukaan perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 dengan pembacaan ayat dari Alquran.

Baca Juga

Pembacaan ayat suci Alquran dengan apik dibacakan oleh seorang pemuda Qatar bernama Ghanim Al-Muftah yang khusus membacakan Surat Al-Hujurat ayat 13 saat berdialog dengan aktor senior Hollywood Morgan Freeman dalam menyampaikan pesan persatuan.

Lantas siapa sebenarnya Ghanim Al-Muftah, pemuda yang melantunkan ayat suci Alquran saat pembukaan Piala Dunia FIFA 2022?

Dilansir dari The Islamic Information, Selasa (22/11/2022), Ghanim Al-Muftah yang juga menjadi duta Piala Dunia 2022 ini merupakan seorang motivator yang aktif membagikan konten-konten motivasi melalui kanal YouTube dan akun media sosialnya.

Ghanim lahir pada 5 Mei 2002, dengan kondisi langka yang dikenal sebagai Caudal Regression Syndrome (CDS). Itu adalah penyakit yang menyebabkan pasien dilahirkan tanpa anggota tubuh bagian bawah. Karena itu, dia membutuhkan kursi roda untuk aktivitasnya.

Namun, alih-alih menghambat hidupnya, Ghanim berhasil mengatasi kondisinya sehingga menjadikannya sosok inspiratif bagi banyak orang.

Pada usia muda, ia mengukir namanya sebagai pengusaha termuda Qatar dan berhasil mendirikan Gharissa Ice Cream, sebuah perusahaan yang berbasis di Qatar yang mengklaim dapat menciptakan pengalaman es krim bintang lima. 

Dengan enam cabang dan 60 karyawan, waralaba telah berkembang ke luar negeri dan di seluruh kawasan Teluk.

Terlepas dari keterbatasan fisiknya, Ghanim menikmati berbagai aktivitas olahraga ekstrem, termasuk berenang, selam skuba, sepak bola, hiking, dan skateboard.

Baca juga: Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat 

Ghanim bahkan pernah mendaki Jabal Syams, puncak gunung tertinggi di kawasan Teluk.

Ghanim saat ini diketahui sedang menempuh pendidikan sarjana ilmu politik dengan tujuan utama menjadi diplomat. Ia juga dikenal sebagai hafiz Alquran.

Kesuksesan Ghanim tentu tak lepas dari peran kedua orang tuanya yang terus memberikan dukungan positif agar ia bisa hidup normal di luar kemampuannya. 

Dalam lamannya, ghanimalmuftah.org, disebutkan banyak orang yang meminta ibu Ghanim untuk melakukan aborsi setelah mengetahui kondisi Ghanim. Namun sang ibu memutuskan untuk melanjutkan kehamilannya dan berjanji akan selalu ada untuk anaknya.

Dengan bantuan keluarganya, Ghanim juga berhasil mendirikan Perkumpulan Ghanim yang mendonasikan kursi roda kepada orang-orang yang membutuhkan.

Ghanim telah meraih berbagai penghargaan bergengsi di usianya yang masih sangat muda, antara lain Unsung Heroes from 21st Century (2009), Ambassador for Peace by the Emir of Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah (2014) hingga Ambassador for Humanity Brand Ambassador Qatar Financial Center.

Dia juga telah ditunjuk sebagai Duta Kebaikan dan Kemanusiaan oleh Otoritas Regulasi Qatar untuk Kegiatan Amal (RACA) dan Duta Juara Dunia Atletik Paralimpiade 2015. Pada Piala Dunia 2022, Ghanim Al-Muftah ditunjuk sebagai Goodwill Ambassador sekaligus brand ambassador.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement