REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo meluncurkan sekaligus membuka sosialisasi Buku Grand Design Kalimantan Tengah 2045, bertempat di Aula Sebaguna Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Rabu (23/11/2022). Edy mengatakan dalam 20 tahun mendatang dinamika kehidupan sosial, budaya, teknologi, ekonomi, dan politik di tingkat nasional dan global akan menjadi tantangan dan peluang bagi pembangunan Kalteng.
“Melalui transformasi dan akselerasi pembangunan yang mengutamakan basis keunggulan daerah dan konektivitas dengan daerah lain, diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan Kalimantan Tengah tahun 2045 melalui berkembangnya kerja sama antar negara ASEAN, meluasnya kerja sama antarnegara-negara di Asia, dan berkembangnya wilayah Kalimantan sebagai pusat pemerintahan seiring dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur,” ucapnya.
Sejalan dengan peluncuran visi Indonesia 2045 dan memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran, Pemprov Kalteng telah menyusun Grand Design Provinsi Kalimantan Tengah 2045.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengucapkan terima kasih kepada pihak Bappenas dengan serius memfasilitasi penyusunan Grand Design Kalimantan Tengah Tahun 2045, yang proses diskusinya sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu dengan melibatkan berbagai stakeholder yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Dewan Riset Daerah Kalimantan Tengah yang diketuai oleh Prof. Dr. Sulmin Gumiri dengan menghasilkan pokok-pokok pikiran penyiapan Grand Design Kalimantan Tengah 2045,” bebernya.
Wagub berharap peluncuran buku ini akan menghasilkan dokumen Grand Design Kalimantan Tengah 2045 yang mampu mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan Kalteng jangka panjang sebagai panduan dalam merumuskan indikator kinerja utama maupun rencana-rencana pengembangannya pada setiap bidang pembangunan yang terkait, dalam rangka mewujudkan masyarakat Kalteng yang sejahtera dan bermartabat. Usai membuka sosialisasi, saat diwawancarai Wagub menyatakan selama ini Kalteng tidak memiliki kerangka acuan besar dalam membangun Kalteng.
“Buku ini bisa dijadikan acuan, bukan hanya di provinsi saja tetapi juga kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Wagub menyebut nantinya setiap Kepala Daerah akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) masing-masing, sehingga ke depannya bisa saling menyinkronkan dan berkolaborasi membangun Kalteng secara menyeluruh. “Kalteng kaya akan sumber daya alam. Jangan sampai sumber daya alam ini tidak memberikan manfaat untuk kemajuan Kalimantan Tengah. Untuk itu, kita harus mendesain sumber daya alam tersebut sebaik mungkin untuk menciptakan sumber daya manusia yang baik dan juga hasil yang baik ke depannya,” pungkasnya.