Kamis 24 Nov 2022 01:05 WIB

Mendag Bersyukur Filipina Hentikan Tindakan Safeguard Semen RI

Indonesia tidak akan dikenakan lagi BNTP produk semen di kisaran 8-10 peso.

Pekerja memindahkan karung semen ke atas kapal di pelabuhan (ilustrasi). Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan bersyukur atas keputusan Pemerintah Filipina yang menghentikan penerapan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) terhadap produk semen Indonesia.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja memindahkan karung semen ke atas kapal di pelabuhan (ilustrasi). Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan bersyukur atas keputusan Pemerintah Filipina yang menghentikan penerapan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) terhadap produk semen Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan bersyukur atas keputusan Pemerintah Filipina yang menghentikan penerapan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) terhadap produk semen Indonesia.

"Kabar gembira ini tentu menjadi angin segar dan mampu mengembalikan daya saing semen Indonesia di pasar Filipina. Hasil positif ini tentunya tidak lepas dari upaya pembelaan dan kerja sama yang sangat baik antara pihak-pihak terkait dalam negeri," ujar Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Ia berharap produsen semen Indonesia dapat terpacu untuk akselerasi ekspor ke pasar Filipina dan meningkatkan kinerja ekspor nonmigas. Pemerintah Filipina memutuskan tidak memperpanjang safeguard atas produk semen Indonesia sejak diterapkan pada 22 Oktober 2019.

Dengan demikian per 22 Oktober 2022 Indonesia tidak akan dikenakan lagi Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) produk semen di kisaran 8 -10 peso Filipina per satu sak semen ukuran 40 kilogram.

Keputusan penghentian pengenaan BMTP itu berdasarkan rekomendasi Komisi Tarif Filipina. Rekomendasi ini berdasarkan laporan akhir hasil penyelidikan yang diterbitkan pada 5 Oktober 2022.

Rekomendasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Filipina melalui Department Administrative Order No. 22-14 series of 2022 yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2022 dan dipublikasikan di situs resminya pada 9 November 2022.

Mendag menjelaskanPemerintah Filipina memutuskan hal itu karena berdasarkan hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya kerugian serius pada industri dalam negeri Filipina selama periode investigasi. Selain itutidak terdapat ancaman kerugian serius dan penurunan kondisi ekonomi yang signifikan pada industri domestik Filipina dalam waktu dekat.

Selama periode penyelidikan pada 2019?2021industri dalam negeri Filipina telah berhasil mempertahankan posisi pasar, meningkatkan kapasitas pabrik, menstabilkan biaya produksi, dan meningkatkan profitabilitas.

Komisi Tarif Filipina memulai penyelidikan perpanjangan penerapan tindakan safeguard terhadap produk semen dengan Pos Tarif 2523.29.90 dan 2523.90.00 pada 24 Februari 2022.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pengamanan Perdagangan telah mengambil langkah-langkah proaktif guna mengamankan akses pasar ekspor produk semen Indonesia di Filipina.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi menegaskan pihak selalu siap mengamankan akses pasar Indonesia ke mancanegara. "Kami akan selalu siap dan proaktif dalam mengamankan akses pasar Indonesia ke mancanegara sebagai upaya menggenjot kinerja ekspor nonmigas nasional," ujarnya.

Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno menambahkan Kemendagsenantiasa melakukan upaya pembelaan dalam berbagai kesempatan. Hal itu dilakukan baik melalui penyampaian sanggahan secara tertulis maupun secara oral yang disampaikan dalam pelaksanaan public hearing secara daring mengingat adanya keterbatasan karena situasi pandemi Covid-19.

"Upaya pembelaan tersebut pada akhirnya membuahkan hasil yang baik bagi kepentingan keberlanjutan daya saing produk semen Indonesia di pasar Filipina," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk semen (HS 2523.29.90 dan 2523.90.00) Indonesia ke Filipina pada periode Januari?September 2022 tercatat sebesar 7,52 juta dolar AS dengan volume ekspor sebesar 153,95 ribu ton.

Sementara pada 2021ekspor Indonesia ke Filipina untuk produk tersebut tercatat sebesar 13,43 juta dolar AS dengan volume sebesar 292,8 ribu ton.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement