REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam, melaunching Diseminasi Program Kampung Zakat untuk memperbaiki, menumbuhkan serta memperkuat ekonomi umat di tengah situasi dan kondisi dunia saat ini.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan program unggulan ini sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah dalam membantu umat khususnya masyarakat kurang mampu yang tinggal di pelosok.
“Pertama, ini wujud nyata kepedulian pemerintah dalam me-recovery, menumbuhkan sekaligus menguatkan ekonomi umat pasca dihantam dampak destruktif badai pandemi Covid-19,” kata Kamaruddin Amin kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Jauh hari sebelum di launching langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (24/11), lanjut Kamaruddin, Direktorat Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam telah membangun 18 Kampung Zakat di berbagai wilayah, yang sukses mengubah ekonomi umat dan daerah.
“Perlu dicatat, manfaat kampung zakat ini dapat dirasakan oleh seluruh umat beragama, bukan hanya umat islam. Tidak sedikit umat beragama lainnya membuka usaha atau jasa bernilai ekonomis disekitar kampung zakat,” ungkap Kamaruddin Amin.
Umat dan daerah yang mendapatkan program kampung zakat, akan diberikan modal usaha dan pembinaan untuk mengakselerasi nilai ekonomis dari budaya, ciri khas atau kearifan lokal daerah, agar memiliki nilai jual dan pasar. “Yang pasti, program kampung zakat adalah wadah peningkatan ekonomi masyarakat, tempat interaksi sosial masyarakat untuk mengentalkan ruh moderasi beragama di tanah air,” jelas Kamaruddin.
Direktur Zakat dan Wakaf Ditjen. Bimas Islam, Tarmizi Tohor menuturkan pihaknya menargetkan pembangunan kampung zakat di seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia. Tarmizi mengatakan Direktorat Zakat dan Wakaf saat terus memperkuat sinergi dengan Baznas dan pemerintah daerah, agar program strategis pemerintah ini dapat segera cepat terlaksana.
“Target kita 514 kabupaten-kota ada kampung zakatnya. Tahun ini sudah 18 dan 2023 nanti, kita akan bangun 20 kampung zakat baru yang di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi masyarakat dibawah rata-rata,” kata Tarmizi Tohor.
“Awal Desember nanti, saya launching kampung zakat di Kabupaten Kepulauan Meranti, tanah kelahiran saya,” ungkap Tarmizi Tohor.
Tarmizi menyebut daerah-daerah yang dijadikan kampung zakat akan diberi pendampingan selama 3 tahun, agar ekonomi masyarakat dan daerahnya pulih, tumbuh dan berdiri kuat, untuk membantu umat dan daerah-daerah lainnya.
Untuk membuktikan program pemerintah ini berjalan dan sukses, Tarmizi memastikan 18 Kepala Daerah tempat berdirinya kampung zakat akan hadir dalam diseminasi program kampung zakat, sekaligus membawa hasil usaha masyarakt dan daerah dari manfaat kampung zakat.
“Kepala daerah akan hadir dalam lauching sekaligus memperkenalkan hasil usaha masyrakat dan daerah dari manfaat program kampung zakat,” jelas dia.