Rabu 23 Nov 2022 23:39 WIB

Tercatat Ada 1.417 Ruangan Belajar Rusak di Cianjur Akibat Gempa

667 ruang di antaranya adalah ruang SMP.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Relawan memberikan cemilan untuk anak-anak di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Anak-anak menjadi salah satu korban terbanyak pada bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Tercatat dari 271 korban jiwa pada bencana tersebut 37 persennya merupakan anak-anak. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Relawan memberikan cemilan untuk anak-anak di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Anak-anak menjadi salah satu korban terbanyak pada bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Tercatat dari 271 korban jiwa pada bencana tersebut 37 persennya merupakan anak-anak. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat setidaknya terdapat 1.417 ruang di lingkup pendidikan rusak akibat gempa yang melanda wilayah tersebut pada Senin (21/11/2022).

Per 23 November 2022, jumlah kerusakan ruangan tersebut terdiri dari 667 ruang di SMP, 579 ruang di SD, 122 ruang di PAUD, 40 ruang di PKBM/LKP, dan sembilan ruang kantor dinas.

Baca Juga

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim saat dijumpai di Cianjur, Rabu (23/11/2022). menegaskan saat ini pihaknya fokus pada tindakan tanggap darurat terlebih dahulu.

"Untuk tahap sekarang ini kita melaksanakan tanggap darurat dulu menyelamatkan pembelajaran dan menata kembali lembaga yang ada," katanya.

Pada saat penataan, Akib mengatakan pihaknya juga akan mengevaluasi terhadap bangunan-bangunan terdampak, apakah masuk dalam kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

"Karena memang kemarin baru prakiraan belum dianalisis betul ini rusak berat, rusak sedang, rusak ringan. Itu yang memang akan kita lakukan dulu supaya kita tahu tata kelolanya," kata dia.

Menurut Akib, pendataan dan analisis tingkat kerusakan bangunan tengah disiapkan sehingga pihaknya dapat mengajukan bantuan pembangunan kembali bangunan yang rusak kepada pemangku kepentingan.

"Semuanya juga ingin bahwa bangunan segera pulih kembali, semuanya juga ingin seperti itu. Namun demikian, sekarang ini banyak sekolah yang memang rata dengan tanah. Ini persoalan yang memang menjadi sangat penting karena itu harus dibangun dari nol," kata dia.

Selain itu, Akib mengatakan pihaknya juga akan merekapitulasi terlebih dahulu anggaran yang dibutuhkan untuk kepentingan pembangunan kembali sekolah-sekolah yang rusak.

"Setelah ada datanya tentu kita usulkan, baik ke pemerintah daerah maupun tingkat nasional," kata Akib.

 

Apakah Anda orang yang pandai berbicara

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement