REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiagakan empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk para korban bencana alam gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Cianjur. "Empat RSUD membantu melalui bantuan alat kesehatan untuk bedah dan ortopedi, dan mobil ambulans untuk evakuasi korban gempa Cianjur," kata Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, Pemkab Bogor bahkan menyiapkan ruangan khusus berisi 30 tempat tidur di RSUD Ciawi dan RSUD Cileungsi bagi pasien dari Cianjur. Iwan mengatakan, meski daerahnya ikut terdampak gempa, tapi Pemerintah Kabupaten Bogor juga terlibat melakukan penanganan di Kabupaten Cianjur, dengan mengirimkan personel dan sejumlah obat-obatan.
Personel yang diterjunkan yaitu sembilan anggota Dinas Pemadam Kebakaran beserta perlengkapannya. Kemudian, 16 personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor beserta perlengkapan APD, dua mobil double cabin dan satu truk serbaguna lengkap dengan peralatan operasi SAR, medical kit, dan lain-lain.
Iwan menyebutkan, khusus mengenai alat berat, dapur umum, dan anggaran penanganan darurat akan dikirim menyusul setelah proses administrasi anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Sementara, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) RSUD Ciawi, Mardani menyebutkan, terdapat sebanyak tujuh orang warga Cianjur yang terdampak gempa bumi dirujuk ke RSUD Ciawi.
Tujuh korban tersebut, yakni Andi Romadoni usia 12 tahun warga Kampung Haregem Cianjur, Yeti Suherti usia 50 tahun warga Ciherang Rawajaya Cianjur, Yati Priyati usia 52 tahun warga Gombong Cianjur, Riyan Sugihakim usia 31 tahun warga Cibodas Cianjur, Sandi S. usia usia 18 tahun warga Kampung Haregem Cianjur, dan Ibriz Muttaqi Ruwan usia 3 tahun warga Nambo Cianjur, serta Otong seorang relawan yang terkena percikan api saat menolong korban lain.
"Ketujuhnya langsung kami tangani dengan standar pelayanan yang ada, kami lakukan penanganan sesuai instruksi Dirut RSUD. Kami tangani semua, tidak kami bedakan, terlepas yang bersangkutan adalah warga Cianjur, karena ini demi kemanusiaan," ungkapnya.
Mardani menambahkan, sampai saat ini kondisi korban masih dalam pemantauan tim dokter, baik yang berada di IGD maupun yang di ICU.