Kamis 24 Nov 2022 06:16 WIB

BPBD: Gempa Cianjur Akibatkan 956 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak

Data kerusakan tersebut tersebar di 22 kecamatan.

Red: Agus raharjo
Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Pada hari ketiga pencarian korban gempa yang melanda Cianjur, puluhan warga di kawasan Cijendil masih tertimbun longsor yang diakibatkan gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menyelamatkan barang berharga dari rumah yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Pada hari ketiga pencarian korban gempa yang melanda Cianjur, puluhan warga di kawasan Cijendil masih tertimbun longsor yang diakibatkan gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi, Jabar, yang rusak akibat gempa berpusat di Cianjur, mencapai 956 unit. Data ini tercatat hingga Rabu (23/11/2022) pukul 19.00 WIB.

"Data kerusakan ini bersifat sementara dan akan terus berkembang karena pendataan masih dilakukan oleh tim di lapangan," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Rabu.

Baca Juga

Adapun data perkembangan dampak gempa di Kabupaten Sukabumi hingga pukul 19.00 WIB dari 956 rumah yang rusak sebanyak 620 unit rusak ringan, 241 rusak sedang dan 96 rusak berat. Selain rumah, terdapat fasilitas lainnya yang juga terdampak seperti bangunan sekolah sebanyak 10 unit, sarana ibadah 18 unit, kantor pemerintahan satu unit, dan fasilitas lainnya tiga unit.

Kemudian, untuk jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 879 KK atau 2.002 jiwa. Penyintas gempa yang mengungsi 114 KK atau 333 jiwa. Selanjutnya korban luka sedang tiga orang dan sembilan korban luka ringan.

Menurut Medi, data kerusakan tersebut tersebar di 22 kecamatan. Untuk kecamatan yang paling tinggi jumlah rumah rusak yakni Kecamatan Nagrak dengan total 220 unit, Kecamatan Sukalarang 179 unit, Kecamatan Sukaraja 158 unit, dan Kecamatan Kadudampit 154 unit.

"Untuk penyintas yang terluka sudah mendapat pengobatan dari petugas medis dan kondisinya sudah berangsur pulih, sementara warga yang mengungsi kami sudah menyediakan pengungsian," tambahnya.

Ia mengatakan data kerusakan akan terus diperbaharui. Pihaknya secara berkala dan mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terjadinya gempa susulan karena hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement