REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Berbagai berita bohong atau hoaks beredar usai terjadi gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022). Salah satu hoaks yang beredar di media sosial adalah surutnya air laut di Pangandaran.
Video mengenai surutnya air laut di Pangandaran itu beredar melalui akun TikTok 89tv_official_real. Dalam video, terlihat banyak orang yang berada di pantai menyaksikan air laut yang menyusut. Hingga saat ini, video tersebut telah dilihat oleh 4,2 juta penonton.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Kustiman, memastikan video tersebut merupakan hoaks. Sejak terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, kondisi laut di Kabupaten Pangandaran disebut selalu normal.
"Air laut surut itu adalah hoaks dari orang tidak bertanggung jawab. Karena kami tidak menerima laporan apapun," kata dia, Kamis (24/11/2022).
Kustiman mengimbau, masyarakat tidak mudah menerima informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Masyarakat diminta selalu mengecek ulang informasi di media sosial melalui akun resmi BPBD Kabupaten Pangandaran.
Sementara Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan, video air laut di Pantai Pangandaran surut pascagempa Cianjur adalah informasi sesat. "Dalam video tersebut warna pasirnya putih, sedangkan Pantai Barat Pangandaran pasirnya warna hitam," kata kata dia.
Menurut Jeje, informasi itu tentu sangat merugikan Kabupaten Pangandaran. Pasalnya, Pangandaran merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur.
Karena itu, Jeje meminta wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata Pangandaran melihat informasi dari media terpercaya. "Harus selalu cek kondisi ke media terpercaya. Jangan sampai mudah kena hoaks," kata dia.