REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meneken kontrak ekspor dengan Mesir senilai 11 juta dolar AS atau sekitar Rp 172,6 miliar. Nantinya Jatim akan mengekspor komoditas kertas dan kopi dari ke Mesir.
Kontrak itu terjadi usai pertemuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan sejumlah pelaku usaha Mesir di Alexandria. "Kita melakukan business meeting dengan pelaku usaha dari Mesir difasilitasi KBRI. Alhamdulillah kita tadi melakukan penandatanganan MoU berupa kontrak ekspor komoditas kopi dan kertas dari Jatim ke Mesir dengan nilai 11 juta dolar AS atau Rp 172,6 miliar," kata Khofifah dalam siaran tertulisnya, Kamis (24/11/2022).
Khofifah merinci, kontrak ekspor yang dihasilkan di antaranya untuk komoditas kopi bernilai 1 juta dolar AS antara indusri kopi Jatim dengan pengusaha Mesir, Vakacis Coffee. Kemudian kontrak ekspor kopi Jatim senilai 5 juta dolar AS antara industri kopi Jatim dengan pengusaha Mesir Haggag for Impor. Terakhir, kontrak ekspor kertas senilai 5 juta dolar AS antara industri Jatim dengan pengusaha Mesir Kamal Said and Sons.
"Seluruh kontraknya tersebut adalah tahun 2023 baik untuk kertas, maupun kopi. Tentu saja ini membawa kabar baik bagi kita karena akan semakin menggairahkan ekspor Jawa Timur," ujarnya.
Khofifah melanjutkan, sepulang kunjungan kerja dari Mesir, pohaknya akan langsung melakukan pembahasan untuk teknis pengiriman komoditas ekspor kopi maupun kertas dari Jatim ke Mesir. Pemprov Jatim bersiap untuk menjadi fasilitator agar ekspor tersebut bisa segera terealisasi.
Wakil Duta Besar RI untuk Mesir, M Aji Surya mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sangat lama dan sangat maju. Bahkan di masa pandemi perdagangan Indonesia dan Mesir tetap meningkat hingga 56 persen.
"Ini membuktikan bahwa memang orang Mesir telah menaruh trust yang besar pada Indonesia," kata Aji.
Aji meyakini, penandatangan MoU berupa kontrak ekspor yang dilakukan, akan semakin meningkatkan performa ekspor kopi dan kertas Jatim ke Mesir. Aji menjelaskan, sejauh ini, kebutuhan kopi Mesir sekitar 70 persen disuplai oleh Indonesia. Aji mengatakan, berapapun suplai kopi yang dikirim ke Mesir akan diserap karena kebutuhannya ulyang tinggi.