Kamis 24 Nov 2022 17:58 WIB

Demi Entaskan Kemiskinan, Program Kampung Zakat Dipercepat

Tahun ini ditargetkan ada 20 kampung zakat yang berdiri di daerah terpencil

Diseminasi Program Kampung Zakat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (24/11)
Foto: Ist
Diseminasi Program Kampung Zakat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (24/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kampung Zakat kembali digulirkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk 514 kabupaten/kota se-Indonesia di Jakarta, Kamis (24/11). Program yang digagas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam  dikhususkan bagi masyarakat atau daerah yang tingkat ekonominya masih tertinggal.

Launching sekaligus diseminasi program tersebut dilakukan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Program itu diikuti perwakilan masyarakat dan daerah secara langsung maupun daring (online). Direktur Jenderal Bimas Islam, Kamarudin Amin mengatakan pihaknya telah membangun 18 Kampung Zakat yang telah menghasilkan banyak hal baik khususnya dalam peningkatan ekonomi, sehingga dapat disebarkan keseluruh desa atau kota lainnya di Indonesia.

“Alhamdulillah, taraf hidup serta ekonomi masyarakat dan daerah di 18 wilayah yang kita dirikan Kampung Zakat semakin meningkat, dimana program ini terbukti mampu memperbaiki, menumbuhkan serta memperkuat ekonomi umat,” kata Kamaruddin Amin kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).

Kamaruddin mengungkapkan, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan Program Kampung Zakat di 514 kabupaten kota sebagai langkah yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dilansir dari data BPS bulan Maret 2021, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 27,54 juta orang, yang berarti lebih besar dari tahun 2019 atau masa sebelum Pandemi Covid-19, yang hanya 24,79 juta orang. 

Kamarudin menyebut, kondisi kemiskinan Ini menjadi tantangan negara yang salah satunya dapat diatasi dengan menyempurnakan tata kelola zakat yang bisa betul-betul menyejahteraan umat melalui program-program yang kreatif dan inovatif, salah satunya Program Kampung Zakat.  Dia menegaskan, Kampung Zakat sebenarnya telah dijalankan sejak tahun 2018-2022 dengan melibatkan 27 Baznas dan 25 LAZ. Program tersebut diterapkan pada 18 provinsi dengan sasaran 3.850 mustahik yang diberdayakan.

Menurut dia, ada dua tujuan diselenggarakannya diseminasi kampung zakat. Pertama, sebagai dasar kerja sama bagi para pihak dalam rangka meningkatkan koordinasi di tingkat pusat dan daerah untuk Pelaksanaan kampung zakat. “Kedua, sebagai negara penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia dengan muzaki dan mustahiknya harus sadar bahwa dimensi keadilan sosial dalam zakat bisa diwujudkan,”ujar dia.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag Tarmizi Tohor memastikan masyarakat atau daerah yang menerima Program Kampung Zakat, tepat sasaran karena dikaji langsung oleh Kementerian Agama. Tarmizi Tohor mengaku Direktorat Zakat dan Wakaf saat terus memperkuat sinergi dengan Baznas dan pemerintah daerah, agar program strategis pemerintah ini dapat segera cepat terlaksana. “Target kita 514 kabupaten-kota ada kampung zakatnya. Tahun ini sudah 18 dan 2023 nanti, kita akan bangun 20 kampung zakat baru yang di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi masyarakat dibawah rata-rata,” kata Tarmizi Tohor.

Tarmizi menyebut daerah-daerah yang dijadikan kampung zakat akan diberi pendampingan selama tiga tahun, agar ekonomi masyarakat dan daerahnya pulih, tumbuh dan berdiri kuat. Daerah ini diproyeksikan untuk membantu umat dan daerah-daerah lainnya. “Awal Desember nanti, saya launcing kampung zakat di Kabupaten Kepulauan Meranti, tanah kelahiran saya,” ungkap dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement