Kamis 24 Nov 2022 21:20 WIB

Industri Kemasan Indonesia Cari Peluang Teknologi Baru di Jerman

Pelaku industri kemasan perlu mempersiapkan diri untuk menyerap teknologi terkini.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Makanan dalam kemasan/ilustrasi
Foto: made-in-china.com
Makanan dalam kemasan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Industri kemasan Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Packaging Federation (IPF) bersiap untuk mengikuti pameran Interpack 2023 di Jerman. Direktur Eksekutif IPF, Henky Wibawa mengatakan pameran tiga tahunan yang semestinya diselenggarakan pada 2020 itu terpaksa absen selama pandemi Covid-19. Acara tersebut digelar pada 4-10 Mei 2023.

"Persiapannya macam-macam, terutama dalam pameran itu adalah bagaimana untuk mencari network, supaya ada kerja sama baik di bidang material atau yang lainnya," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

Menurutnya dalam pameran terkemuka tersebut, para pelaku industri kemasan juga perlu mempersiapkan diri untuk menyerap teknologi terkini yang digunakan di industri tersebut. "Hal yang penting lainnya adalah soal teknologi, bagaimana kita bisa menggunakan teknologi agar lebih efisien dalam menjalankan bisnis kemasan," ucapnya.

Henky juga mengangkat isu industri kemasan yang berkelanjutan terkait dengan mengganti kemasan tradisional dengan kemasan canggih yang memiliki usia simpan lebih panjang dan meningkatkan keberlanjutan. "Kemasan dapat mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dengan memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien dan meminimalkan limbah," ucapnya.

Pameran Interpack 2023, pihak penyelenggara yakni Messe Düsseldorf melakukan roadshow antara lain ke Indonesia untuk mensosialisasikan penyelenggaraan pameran interpack.

Sementara itu Project Director Interpack Messe Düsseldorf, Thomas Dohse menambahkan, para pelaku industri pengemasan dunia sangat menantikan pameran Interpack. Karenanya sejak jauh hari seluruh area pameran Interpack telah habis terjual.

"Negara-negara pemasok teratas dan negara lainnya tak sabar untuk mempresentasikan solusi inovatif mereka di Interpack 2023. Solusi dan teknologi terkini yang akan sangat mempengaruhi tren kemasan seluruh sektor industri," ucapnya.

Sekitar 2.700 peserta pameran dari seluruh dunia akan menghadirkan teknologi terdepan dan tren pengemasan dari seluruh rantai nilai. Setelah enam tahun dan terpaksa absen selama pandemi berarti ada banyak perkembangan baru di pasar.

Meski masih ada waktu setahun lagi sebelum acara, Interpack sudah habis dipesan untuk menempati seluruh area pameran. Perusahaan yang berminat masih dapat mendaftar masuk ke daftar tunggu dan dengan demikian juga memiliki kesempatan untuk mengikuti pameran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement