Jumat 25 Nov 2022 00:03 WIB

Jokowi Ucapkan Selamat kepada Anwar Ibrahim

Jokowi berharap hubungan RI dan Malaysia dapat terus ditingkatkan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
PM baru Malaysia Anwar Ibrahim.
Foto: AP/Vincent Thian
PM baru Malaysia Anwar Ibrahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim atas dipilihnya politisi berusia 75 tahun tersebut sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia, Kamis (24/11/2022). Anwar mengunggah video percakapannya dengan Jokowi di akun Twitter resminya.

“Pemerintah, atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Yang Mulia sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia,” kata Jokowi saat menelepon Anwar.

Baca Juga

Ucapan Jokowi terdengar karena Anwar mengaktifkan pengeras suara pada gawainya. Merespons ucapan Jokowi, Anwar mengucapkan terima kasih. “Terima kasih. Saya anggap ini suatu penghormatan di antara yang paling awal menghubungi. Ini menunjukkan saya kekal sahabat sejati Indonesia,” kata Anwar kepada Jokowi.

Selanjutnya Jokowi menyampaikan, Anwar merupakan tokoh yang dikenal luas di Indonesia. “Terima kasih. Dan saya mengharapkan hubungan perdagangan, bisnis, investasi, budaya, persahabatan, insya Allah dapat kita tingkatkan,” ujar Anwar.

Anwar resmi dilantik sebagai perdana menteri Malaysia. Upacara pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Istana Nasional, Kuala Lumpur, Kamis sore. Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah memimpin prosesi tersebut. Anwar Ibrahim hadir mengenakan baju adat Melayu berwarna hitam dengan kain berwarna emas membalut bagian perut hingga lututnya.

Istri Anwar Ibrahim, yang juga mantan wakil perdana menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, turut hadir dalam prosesi tersebut. Acara pengambilan sumpah jabatan juga dihadiri pejabat tinggi Malaysia, antara lain Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Ketua DPR, serta para pemimpin koalisi Pakatan Harapan dan Barisan Nasional.

“Amanah ini akan dipikul dengan kerendahan hati dan tanggung jawab. Saya akan menjalankan tugas serius ini dengan tim saya dipandu oleh kemauan serta keinginan rakyat,” tulis Anwar lewat akun Twitter pribadinya setelah resmi dilantik sebagai perdana menteri.

Hasil pemilu parlemen Malaysia yang digelar akhir pekan lalu telah memunculkan persaingan antara koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim dan koalisi Perikatan Nasional yang diketuai Muhyiddin Yassin. Dari 220 kursi parlemen yang diperebutkan, Pakatan Harapan berhasil mengamankan 82 kursi. Sementara Perikatan Nasional meraih 73 kursi. Koalisi lainnya, yakni Barisan Nasional yang dipimpin Ismail Sabri merebut 30 kursi. Terdapat perolehan satu kursi yang tidak diumumkan. 

Dengan statistik hasil pemilu tersebut, belum ada pemenang jelas. Sebab sebuah koalisi membutuhkan 111 kursi di parlemen untuk membentuk mayoritas sederhana. Dengan demikian, Malaysia menghadapi "parlemen gantung" untuk pertama kalinya dalam sejarahnya. Raja Malaysia sempat memerintahkan agar para pemimpin partai di negaranya menyerahkan nama perdana menteri beserta koalisinya paling lambat pada Senin (21/11), yakni pukul 14:00 waktu setempat.

Karena belum ada koalisi yang berhasil memperoleh sekutu untuk menguasai parlemen dan membentuk pemerintahan, Raja Malaysia memperpanjang tenggat penyerahan nama perdana menteri hingga Selasa (22/11), pukul 14:00 waktu setempat. Meski telah diperpanjang, tak ada koalisi yang berhasil menggaet cukup sekutu untuk memenangkan mayoritas sederhana di parlemen.

Sebelum melakukan penunjukan terhadap Anwar Ibrahim, Raja Malaysia sempat memperpanjang tenggat waktu penyerahan nama perdana menteri hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement