Jumat 25 Nov 2022 10:52 WIB

Peretas Makin Canggih, Ini Tips Bangun Ketahanan Siber Perusahaan

Peretas juga semakin cerdas dan inovatif.

Red: Dwi Murdaningsih
Serangan siber
Foto: Flickr
Serangan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banyaknya teknologi baru dengan solusi keamanan siber  komprehensif ternyata tak dapat menjamin keamanan sepenuhnya. Sebab, peretas juga semakin cerdas dan inovatif.

Saat ini, kita hidup di dunia kerja hibrida. Saat karyawan bekerja dari mana saja, pergerakan data sensitif di edge, di berbagai platform cloud dan lingkungan remote, terus berubah.

Baca Juga

Artinya, potensi titik masuk percobaan serangan siber ke sistem TI (surface attack) sebuah organisasi juga meningkat secara eksponensial. Mengutip siaran pers Dell Technologies, berikut ini adalah tips untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan.

Adopsi pola pikir dan arsitektur Zero Trust

Mengadopsi arsitektur Zero Trust pada dasarnya berarti memperkenalkan sebuah model autentikasi dalam setiap langkah di seluruh jaringan, infrastruktur TI, dan perangkat lunak (software) organisasi tersebut. Dengan cara ini, bahkan ketika seorang aktor pengancam berhasil melewati satu perimeter keamanan, arsitektur Zero Trust yang diterapkan dapat menangani kebocoran data apa pun dengan lebih cepat dan mencegahnya meluas lebih jauh.

Lindungi perangkat, data, dan sistem di mana pun lokasinya

Harus disadari bahwa di setiap perangkat, jaringan endpoint, dan sistem juga berpotensi terjadi kebocoran sistem yang mengancam data organisasi. Oleh karena itu, keamanan siber harus mencakup seluruh ekosistem, mulai dari perangkat, server, storage, jaringan, dan layanan hingga mengamankan siklus hidup (lifecycle) pengembangan dan rantai pasokan.

Ciptakan budaya keamanan

Berdasarkan hasil riset Breakthrough dari Dell Technologies, 53 persen perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa karyawan adalah mata rantai terlemah dalam pendekatan keamanan. Bahkan setelah mengetahui tentang sejumlah serangan siber canggih, sekitar 23 persen karyawan mengakui kesadaran dan perilaku keamanan mereka belum meningkat secara substansial.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa keamanan siber pada intinya adalah tentang kebutuhan untuk memberdayakan setiap individu agar waspada dan bertanggung jawab. Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas karyawan dalam menangani ancaman siber adalah dengan melatih mereka untuk memahami bahwa keamanan adalah tanggung jawab semua orang.

Dengan membekali anggota tim dengan pengetahuan dan pelatihan organisasi yang tepat, mereka juga diberdayakan untuk membuat keputusan yang tepat dan menerapkan praktik keamanan siber terbaik dalam pekerjaan sehari-hari.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذَّاكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذَّاكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Al-Ahzab ayat 35)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement