Jumat 25 Nov 2022 12:03 WIB

4 Sikap Ini Bisa Perpendek Harapan Hidup

Meski tampak tidak berbahaya, sikap ini berkontribusi terhadap penurunan kesehatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang tua dan anak remaja (ilustrasi). Beberapa sikap atau kebiasaan yang kurang baik juga bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Foto: www.freepik.com
Orang tua dan anak remaja (ilustrasi). Beberapa sikap atau kebiasaan yang kurang baik juga bisa meningkatkan risiko kematian dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain faktor gaya hidup yang tidak sehat, beberapa sikap atau kebiasaan yang kurang baik juga bisa meningkatkan risiko kematian dini. Kabar baiknya, beragam sikap dan perilaku tersebut bisa dikontrol dan diperbaiki.

"Meski kebiasaan tersebut tampak tak berbahaya, semuanya bisa berkontribusi terhadap penurunan kesehatan dan kesejahteraan kita secara umum," kata dokter keluarga dari Holistic Wellness Strategies, Dr Tomi Mitchell, seperti dilansir EatThis.

Baca Juga

Setidaknya ada empat sikap dan kebiasaan yang tanpa disadari bisa membawa dampak buruk bagi kondisi kesehatan. Berikut ini adalah keempat sikap tersebut.

Prokrastinasi

Kebiasaan menunda atau prokrastinasi bisa membawa beberapa konsekuensi negatif terhadap berbagai aspek, seperti performa kerja dan nilai yang menurun. Di sisi lain, prokrastinasi juga bisa mempengaruhi peluang hidup seseorang.

Beberapa studi menemukan bahwa pasien kanker yang menunda-nunda terapi memiliki risiko lebih besar terhadap kematian. Prokrastinasi memang cukup sulit untuk dihindari, namun bila sudah berkaitan dengan masalah kesehatan, setiap waktu yang bergulir akan sangat berharga.

Menjadi People Pleaser

Orang yang memiliki kecenderungan sebagai people pleaser biasanya akan lebih mudah terbawa arus. Salah satunya adalah mudah mengikuti kebiasaan-kebiasaan kurang baik yang dilakukan oleh teman sebaya seperti merokok atau minum alkohol. Padahal, kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa meningkatkan risiko beragam penyakit.

"Bila Anda seorang people pleaser, penting untuk menyadari tiap risiko dan mengambil langkah yang dapat melindungi diri Anda," ujar Dr Mitchell.

Malu untuk BAB di Toilet Umum

Sebagian orang merasa enggan atau malu untuk buang air besar di toilet umum. Padahal, menahan kotoran yang seharusnya dikeluarkan bisa memicu terjadinya konstipasi. Konstipasi yang diiringi dengan kurangnya konsumsi serat bisa menjadi faktor risiko dari kanker kolon menurut Dr Mitchell.

Berpikiran Buruk

Perasaan dan pikiran yang buruk bisa memberikan efek merugikan bagi kesehatan fisik. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang dengan sikap atau perilaku positif memiliki peluang lebih rendah untuk terkena kanker.

Tak hanya itu, sikap positif juga dapat memberi manfaat bagi pasien kanker. Pasien kanker yang memiliki sikap positif kerap merespons pengobatan dengan baik.

Belum diketahui secara pasti mengapa berpikir positif bisa memberikan pengaruh baik bagi kesehatan. Namun salah satu kemungkinannya adalah berpikir positif dapat membantu meningkatkan sistem imun, sehingga tubuh bisa memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melawan penyakit.

Selain itu, pikiran yang positif cenderung membuat seseorang memilih kebiasaan yang lebih menyehatkan. Beberapa contohnya adalah menerapkan pola makan yang sehat dan beragam serta rutin berolahraga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement