Hari Guru, Khofifah Minta Guru Tingkatkan Inovasi Pembelajaran
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hari Guru, Khofifah Minta Guru Tingkatkan Inovasi Pembelajaran. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional menjadi momen penting untuk mengingat kembali peran tenaga pendidik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Khofifah menjelaskan, berdasarkan penelitian, peran guru terhadap keberhasilan pendidikan mencapai 60 persen. Kemudian diikuti peran sarana-prasarana 15 persen, serta kurikulum dan managemen 25 persen.
Khofifah melanjutkan, untuk mendukung keberhasilan pendidikan, inovasi pembelajaran sangat dinantikan dari guru untuk menyikapi perubahan dan tantangan zaman yang semakin dinamis. Sebab, kata dia, suksesnya prestasi siswa juga bergantung dari inovasi dan kreativitas guru dalam menghidupkan pembelajaran.
Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan, lanjut Khofifah, selain meningkatkan kompetensi guru dan pemenuhan sarana prasarana, pemeratan guru juga sangat berperan. "Untuk menjangkau ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur membangun aplikasi analisis kebutuhan guru dan tenaga kependidikan (A-GTK) untuk memetakan guru sesuai kebutuhan," ujarnya, Jumat (25/11).
Khofifah mengatakan, aanya A-GTK menjadi kebijakan atau dasar jika ada usulan mutasi baik antar provinsi maupun antar kabupaten/ kota. Pemerataan juga dilakukan di daerah 3T (terluar, tertinggal dan terdalam), atau daerah kepulauan, pegunungan, dan pedalaman. Maka dari itu, tidak ada sekolah yang tidak ada guru berstatus PNS.
"Artinya jika semua guru merata, maka yakin kualitas pendidikan di semua wilayah di Jatim akan bagus," ujar Khoffiah. Khofifah menyebut, sudah lebih dari 3.000 guru dipetakan melalui A-GTK.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menambahkan, tuntutan wajib berinovasi juga dibenankan kepada kepala sekolah. Dimana setiap tahunnya minimal harus melaporkan satu hasil inovasinya. Selain itu, kata dia, peningkatan kompetensi guru juga dilakukan melalui pelatihan, Bimtek, dan workshop sesuai mata pelajaran baik jenjang SMA, SMK, dan SLB.
"Di samping itu mendorong guru untuk mengikuti lomba baik yang dilaksanakan tingkat provinsi, nasional, maupun internasional dalam rangka meningkatkan kompetensi, wawasan, serta meningkatkan kompetitif," kata Wahid.