Jumat 25 Nov 2022 14:25 WIB

Gubernur Jabar Tegaskan Warga Jangan Adang Bantuan Gempa Cianjur

Warga yang belum memperoleh bantuan bisa mendatangi alun-alun atau pendopo.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Indira Rezkisari
Seorang warga membawa bantuan dari kepolisian di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Anak-anak menjadi salah satu korban terbanyak pada bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Tercatat dari 271 korban jiwa pada bencana tersebut 37 persennya merupakan anak-anak. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga membawa bantuan dari kepolisian di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Anak-anak menjadi salah satu korban terbanyak pada bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 SR. Tercatat dari 271 korban jiwa pada bencana tersebut 37 persennya merupakan anak-anak. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta warga tidak mengadang pasokan bantuan di jalanan. Ia mengatakan warga yang mencegat bantuan akan ditindak tegas petugas di lapangan.

''Lima orang sudah ditangkap yang mengadang bantuan-bantuan dan motivasinya sebagian stres merasa bantuan tidak merata,'' ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau disapa Kang Emil di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Emil mengimbau bagi warga jangan pernah mengadang bantuan. Meskipun diakuinya di Cianjur banyak tenda mandiri yang membutuhkan bantuan.

Untuk mendapatkan bantuan lanjut Emil, caranya ada dua yakni datangi posko pengungsian terpusat di alun-alun lapangan dan pendopo. Koordinator bisa mendatangi posko tersebut.

Kedua lanjut Emil, datang ke pendopo Cianjur akan dibantu apa yang dibutuhkan karena ada gudang logistik. ''Jangan coba-coba mengadang akan ditindak kalau perlu bantuan hubungi posko pengungsian terpusat,'' cetus dia.

Lebih lanjut Emil menuturkan, mulai besok ada pusat data yang diberi nama Piso Dapur atau pusat infomasi koordinasi data bencana. Data ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

'' Yang terpenting lapor ke sini (pendopo) nanti ada pengawalan polisi ketika memasok logistik,'' kata Emil. Jadi kuncinya kedisiplinan bagi yang menbantu dan yang meminta bantuan.

Lebih lanjut Emil menuturkan, khusus dari pemprov mengucurkan Rp 3 miliar yang sudah dibelanjakan. Nantinya ada Rp 20 miliar yang akan disiapkan sesuai aturan yang berlaku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement