Jumat 25 Nov 2022 14:52 WIB

Vietnam Perdana Kirimkan Kendaraan Listrik ke Pelanggan AS

Vinfast, produsen Vietnam mengirim 999 unit kendaraan listrik ke AS.

Ruang pamer Vinfast baru di Commerce, California, AS, 14 Juli 2022. VinFast, pembuat mobil listrik Vietnam, memulai debutnya di AS pada Kamis dengan pembukaan enam ruang pamer di California Selatan.
Foto: EPA-EFE/CAROLINE BREHMAN
Ruang pamer Vinfast baru di Commerce, California, AS, 14 Juli 2022. VinFast, pembuat mobil listrik Vietnam, memulai debutnya di AS pada Kamis dengan pembukaan enam ruang pamer di California Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, HAI PHONG -- Pembuat kendaraan listrik Vietnam, VinFast, pada Jumat (25/11/2022) menyatakan telah mengirimkan gelombang pertama mobil listrik ke Amerika Serikat (AS). Ini merupakan awal dari perjanjian lima tahun dalam pengembangan pusat produksi mobl di negara Asia Tenggara tersebut untuk pasar di Amerika Utara dan Eropa.

Sebanyak 999 mobil listrik dikirim pada tahap pertama. "Mobil pertama diharapkan akan diserahkan kepada pelanggan pada akhir Desember," kata perusahaan itu.

Baca Juga

Kepala Eksekutif VinFast, Le Thi Thu Thuy, mengatakan beberapa SUV listrik VF 8 yang dikirim pada Jumat akan dikirim ke layanan berlangganan mobil AS Autonomy. Akan tetapi, sebagian besar kendaraan akan langsung dikirim ke pembeli eceran yang telah memesan mobil tersebut.

VinFast mengatakan angka 999 untuk jumlah kendaraan yang dikirim pada gelombang pertama dipilih karena dianggap sebagai angka keberuntungan di Vietnam. "Tidak ada angka yang lebih beruntung dari 999," kata Thuy.

Thuy mengatakan VinFast diharapkan dapat mengirimkan mobil gelombang kedua ke Amerika Serikat, pasar ekspor pertamanya, sekitar bulan Januari 2023. VinFast juga sedang dalam proses membangun pabrik kendaraan listrik di Carolina Utara yang sedang menunggu persetujuan regulasi akhir dari pejabat setempat. 

Thuy mengatakan perusahaan diharapkan untuk memulai produksi di pabrik North Carolina mulai Juli 2024. Kendaraan listrik yang dibangun di sana akan memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden.

Undang-undang Pengurangan Inflasi, seperti yang saat ini ditulis, mewajibkan pembuat mobil untuk memiliki 50 persen mineral penting yang digunakan dalam baterai EV berasal dari Amerika Utara atau sekutu AS pada tahun 2024. Jumlah ini meningkat menjadi 80 persen pada akhir tahun 2026.

Proyek pabrik Carolina Utara berjalan terlambat berbulan-bulan, berdasarkan target awal perusahaan. Sementara, pengiriman pertama EV yang dibuat oleh VinFast jauh dari tujuan awal yang seharusnya sebanyak 5.000 mobil yang dibuat di pabriknya di Haiphong pada bulan Desember.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement