Jumat 25 Nov 2022 18:05 WIB

Tiga Kasus Polio Ditemukan, Vaksinasi Massal akan Dilaksanakan di Pidie Senin Pekan Depan

Sasaran vaksinasi polio di Pidie adalah 1,2 juta anak kelompok usia 0-13 tahun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. Kasus gagal ginjal akut itu diduga disebabkan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang batas pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. Kasus gagal ginjal akut itu diduga disebabkan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang batas pada obat-obatan yang dikonsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan ada vaksinasi massal polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada pekan depan. Pada pekan lalu, Kementeriam Kesehatan menetapkan kejadian luar biasa (KLB) kasus polio usai penemuan kasus di Pidie, Aceh.

"Senin depan kita akan mulai vaksinasi massal," kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Budi mengatakan, dilakukannya vaksinasi massal karena sudah ada tiga anak yang terkonfirmasi virus polio. Sehingga, untuk pencegahan polio hingga lumpuh layu pada anak adalah dengan vaksinasi. Budi menegaskan vaksinasi harus dilakukan lantaran cakupan vaksinasi di beberapa kabupaten/kota di Indonesia sangat rendah.

"Bisa karena kemarin Covid, tapi bisa juga karena pemberitaan yang terlalu negatif, yang membuat masyarakat, ibu-ibu itu salah mengerti mengenai pentingnya vaksinasi," ungkap Budi.

Diketahui, virus polio masuk melalui mulut dan berkembang biak di orofaring dan saluran pencernaan. Virus menetap dalam sekret hidung dan tenggorok selama satu sampai dua minggu dan dapat dikeluarkan melalui tinja selama beberapa minggu setelah infeksi, bahkan pada individu dengan gejala ringan atau tanpa penyakit.

Selama replikasi dalam usus, virus menyerang jaringan limfoid lokal dan dapat memasuki aliran darah, dan kemudian menginfeksi sel sistem saraf pusat. Kerusakan saraf motorik yang diinduksi virus polio pada sumsum tulang belakang dan batang otak menyebabkan kelumpuhan yang khas berupa lumpuh layu.

"Polio itu kan menyedihkan buat anak-anak kita kalau kena polio, cacat dia seumur hidup. Nah itu sebabnya kita minggu depan akan khusus datang ke Pidie untuk melakukan massive vaccination polio di sana," tutur Budi.

"Nanti (Kemenkes) akan buka tuh kabupaten/kota mana yang vaksinasi polionya rendah. Yuk kita tingkatkan vaksinasi polionya, karena kalau enggak, bisa terjadi lagi outbreak (kejadian luar biasa/KLB) dan itu sangat menyedihkan," tambah dia.

Adapun sasaran vaksinasi polio di Pidie adalah 1,2 juta anak kelompok usia 0-13 tahun. Vaksinasi masaal akan dilakukan pada Senin (28/11/2022) di Pidie Aceh. Untuk kabupaten lain di Aceh juga akan mulai diberikan pada 5 Desember 2022.

 

photo
Kemenkes Tetapkan Status KLB Polio - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement