REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk keenam kalinya dalam catatan sejarah, para astronom berhasil melihat sekilas asteroid sebelum menabrak Bumi. Pada 19 November 2022, hampir empat jam sebelum tabrakan, Catalina Sky Survey menemukan sebuah asteroid bernama 2022 WJ1 pada lintasan masuk.
Jaringan teleskop dan ilmuwan beraksi, secara akurat menghitung dengan tepat kapan dan di mana di dunia asteroid akan jatuh.
Dilansir dari Sciencealert, Jumat (25/11/2022), WJ1 terlalu kecil untuk menyebabkan kerusakan serius. Namun, pendeteksiannya menunjukkan bahwa teknik pemantauan asteroid dunia meningkat, memberi kita kesempatan yang lebih baik untuk melindungi diri dari jatuhnya batuan luar angkasa.
Deteksi 2022 WJ1 dilakukan pada 19 November 2022 oleh Mount Lemmon Observatory. Observatorium itu terus memantau objek, mengambil empat gambar yang memungkinkan para astronom mengkonfirmasi deteksi, dan melaporkannya ke IAU Minor Planet Center dalam jangka waktu satu jam.
Keempat gambar itu cukup untuk menghitung lintasan asteroid melintasi langit. Dengan berbagai program pemantauan dampak menemukan bahwa batu tersebut memiliki peluang sekitar 20 persen untuk turun di suatu tempat di kontinen Amerika Utara.
Pengamatan lanjutan memungkinkan para ilmuwan untuk menyempurnakan pengukuran sehingga bisa memprediksi kapan dan dimana asteroid akan jatuh. Sesuai jam perkiraan, 2022 WJ1 terlihat melesat melintasi langit sebagai bola api hijau terang, di atas wilayah Golden Horseshoe di Ontario Selatan, Kanada.
Penemuan itu adalah meteor pertama yang diprediksi jatuh di daerah padat penduduk. Namun, asteroid itu tidak berbahaya. Asteroid berukuran sekitar satu meter, menjadikannya asteroid terkecil yang pernah diamati sebelum memasuki atmosfer hingga saat ini.
Saat masuk atmosfer, asteroid berubah menjadi bola api yang menyala dan pecah, jatuh ke Bumi sebagai potongan-potongan kecil yang sebagian besar jatuh ke dalam air Danau Ontario.
Deteksi 2022 WJ1 sesaat sebelum menabrak bumi adalah bukti yang luar biasa tentang betapa sensitifnya teknologi ini. Pengamatan tersebut juga merupakan kesempatan langka untuk mempelajari apa yang terjadi pada asteroid saat memasuki atmosfer bumi.