REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyatakan Indonesia menjadi negara yang paling toleran di dunia dan diakui oleh banyak pihak. Hal itu disampaikan saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI di Palu, Jumat.
"Indonesia menyatakan Islam Wasathiyah adalah kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Wapres menjelaskan, toleransi dan moderasi menjadi prinsip kunci dan menjaga harmoni di dalam kebinekaan. Belum lama ini, kata Maruf, perwakilan organisasi orang pandai dari kalangan Islam sedunia yang berpusat di Abu Dhabi menemui dirinya untuk belajar tentang dari toleransi dari Indonesia.
"Indonesia dianggap negara yang paling toleran dan dijadikan model pengembangan islam di dunia," katanya menegaskan.
Menurut Wapres, dalam kunjungan itu bahkan ditekankan bukan bahasa Arab yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, tetapi bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa arab.
Wapres mengatakan cerita itu merupakan secuil dari kisah perjalanan Indonesia yang patut disyukuri, sekaligus dijadikan motivasi untuk bekerja keras dalam mewujudkan mimpi dan cita-cita.
Terkait peran itu, Ma'ruf menegaskan selama setengah abad Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) telah membuktikan aktif dan memiliki andil dalam membangun bangsa.
"KAHMI telah berkhidmat kepada bangsa melalui kerja ekonomi, politik, sosial dan budaya yang berlandaskan pada nilai Islam dan Indonesia," katanya menegaskan.
Dia berpesan agar semua berbakti kepada umat dan bangsa dan kepada umat manusia harus berdiri di atas nilai Islam dan ke-Indonesiaan.