Jumat 25 Nov 2022 20:14 WIB

Dompet Dhuafa Melalui Wakaferse Ingin Sejahterakan Masyarakat

Wakaferse merupakan sebuah gerakan semesta berwakaf untuk mendorong inisiatif wakaf

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi wakaf. Dompet Dhuafa bersama Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dan KSEI Sharia Economics Student Club (SES-C) IPB berkolaborasi untuk meningkatkan literasi dan sosialisasi program Wakaferse kepada masyarakat luas.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi wakaf. Dompet Dhuafa bersama Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dan KSEI Sharia Economics Student Club (SES-C) IPB berkolaborasi untuk meningkatkan literasi dan sosialisasi program Wakaferse kepada masyarakat luas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakaferse merupakan sebuah gerakan semesta berwakaf untuk mendorong inisiatif wakaf masyarakat yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Melalui Wakaferse, Dompet Dhuafa berkhidmat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui wakaf, terutama wakaf melalui uang dan instrumen wakaf lainnya.

Dompet Dhuafa bersama Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dan KSEI Sharia Economics Student Club (SES-C) IPB berkolaborasi untuk meningkatkan literasi dan sosialisasi program Wakaferse kepada masyarakat luas. Untuk itu diselenggarakan “Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf” pada 25-26 November 2022 di Auditorium Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB.

Baca Juga

Direktur Resource Mobilization Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti, menyampaikan, Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf yang akan dilaksanakan dua hari kedepan memiliki maksud dan tujuan. Sebagaimana diketahui komposisi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi y millennial dan z.

"Temen-teman mahasiswa ini adalah salah satu bagian dari generasi milenial dan z yang kami harapkan bisa menjadi penyambung, penggerak dan penyampai untuk menyampaikan nilai-nilai wakaf," kata Etika dalam pidato sambutannya di acara Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf, Jumat (25/11/2022).

Etika menjelaskan, mungkin kalau zakat sudah umum diketahui. Infak artinya seseorang bisa berbagai kapan saja, di mana saja dan jumlahnya berapa saja. Kemudian wakaf, biasanya banyak orang masih mengidentikan wakaf dengan masa tua dan mapan, atau mungkin masih ada yang belum tahu wakaf.

Ia mengatakan, maka Dompet Dhuafa bersama para narasumber lain akan mengupas tuntas tentang wakaf di Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf. Publik akan diajak menyimak langsung peran wakaf, dan wujud kolaborasi wakaf yang telah dilakukan bersama Dompet Dhuafa.  

"Wakaf sampai hari ini literasinya masih sangat rendah, beberapa tahun terakhir ada peningkatan literasi tentang wakaf, tapi belum cukup, karena wakaf masih identik dengan 3M yakni masjid, makam dan madrasah," ujar Etika.

Ia menerangkan, wakaf juga masih identik dengan mapan dan orang tua. Ketika seseorang sudah hidup mapan dan lanjut usia, baru memikirkan tentang ibadah wakaf untuk bekal setelah meninggal dunia. Padahal wakaf bisa dilakukan sedini mungkin dengan nominal yang tidak dibatasi.

Maka Dompet Dhuafa punya gerakan Rp 10 ribu berwakaf, dengan gerakan ini diharapkan bisa mengajak sebanyak mungkin teman-teman mahasiswa dan lulusan baru yang baru bekerja untuk berwakaf. Artinya kemampuan ekonomi berapapun bisa berkontribusi untuk berwakaf.

Dompet Dhuafa mengelola wakaf dalam lima pilar. Pilar ekonomi. Di dalamnya ada pertanian, perkebunan, dan permodalan ekonomi. Pilar kesehatan yang sekarang bentuknya mengelola tujuh rumah sakit di berbagai daerah.

"Di pilar pendidikan, kita punya sekolah gratis untuk adik-adik yang kurang beruntung secara ekonomi tapi mereka kita pilih yang secara kemampuan akademiknya bagus dan berprestasi," jelas Etika.

Ia menambahkan, di pilar sosial-dakwah, di dalamnya ada masjid wakaf yang berlokasi di berbagai daerah. Ada juga dapur keliling hasil wakaf yang membantu korban gempa di Cianjur saat ini. Kemudian yang terakhir pilar Budaya.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Drajat Martianto, mengatakan, Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf adalah acara yang sangat luar biasa. Wajib diikuti dengan sebaik-baiknya.

Ia menjelaskan, ada investasi yang lebih menguntungkan, baik di dunia maupun di akhirat, salah satunya adalah investasi di wakaf. Namun, saat bicara wakaf banyak yang berpikir harus kaya dulu dan harus memiliki tanah sekian hektare.

"Padahal wakaf bisa dalam bentuk buku, Alquran kalau dikasih ke masjid akan dibaca anak-anak, kita yang wakaf Alquran dapat pahala luar biasa," kata Drajat.

Ia mengingatkan, wakaf bentuknya bermacam-macam, wakaf tidak harus menunggu kaya. Semua yang hadir di Wakaferse Fair: Semesta Berwakaf bisa berwakaf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement