Jumat 25 Nov 2022 21:45 WIB

Polisi Madiun Bekuk Pencuri Spesialis Kendaraan Bak Terbuka

Pelaku yang ditangkap berjumlah empat orang dan semuanya warga Sampang.

Red: Teguh Firmansyah
Pencuri mobil ditangkap (ilustrasi).
Pencuri mobil ditangkap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN  -- Petugas Satuan Reskrim Polres Madiun, Jawa Timur berhasil meringkus kawanan pencuri mobil bak terbuka yang telah beberapa kali melakukannya di wilayah Kabupaten Madiun dan daerah lainnya.

Wakapolres Madiun Kompol Ricky Tri Dharma mengatakan, kasus pencurian mobil tersebut terjadi di ruko wilayah Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada Agustus 2022 lalu. Pelaku berjumlah empat orang yang kesemuanya warga Sampang, Madura.

Baca Juga

"Dua dari empat pelaku ditangkap di SPBU Bangunsari, Mejayan, Kabupaten Madiun. Yakni R (32) dan Z (30). Kemudian satu pelaku berinisial MS (38) telah ditahan Polres Ponorogo dan satu pelaku berinisial H masih menjadi DPO," ujar Kompol Ricky di Madiun, Jumat.

Adapun modus operandi pencurian kendaraan itu terjadi saat keempat komplotan tersebut hendak ke Jakarta dengan mengendarai mobil Honda Jazz.

Sesampainya di pintu tol Caruban, tersangka H (DPO) meminta keluar lewat jalur arteri. Selanjutnya saat melewati daerah Saradan, tersangka H melihat mobil pikap L300 yang terparkir di depan salah satu ruko.

Tersangka H lalu meminta berhenti dan keluar bersama tersangka R. Dengan berbekal kunci T akhirnya keduanya berhasil mencuri kendaraan tersebut untuk dibawa kabur kembali ke Madura.

Sesampai di Madura, pikap tersebut dijual ke tersangka penadah bernamaU warga Banyuwates Sampang yang kini juga masih dalam pengejaran polisi.

Setelah berhasil menjual kendaraan tersebut, pelaku H kemudian membagi hasilnya. Yakni tersangka R mendapat jatah Rp5 juta, tersangka MS dapat Rp3 juta, sedangkan tersangka Z hanya mendapat uang rokok, serta sisanya dibawa oleh pelaku H.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku telah melakukan pencurian kendaraan jenis pikap sebanyak empat kali. Yakni dua kali di wilayah Kabupaten Madiun dan dua kali di Ponorogo," tambah Kompol Ricky.

Atas perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 363 (1) 4e, 5e KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. An-Nur ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement