Jumat 25 Nov 2022 22:03 WIB

Kampung Benih Hortikultura Berdayakan Perempuan

Sebanyak 325 petani wanita atau 65 persen dari total tenaga kerja diberdayakan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Peresmian Kampung Benih Hortikultura di Desa Karang Duwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, (ilustrasi).Sebanyak 325 petani wanita atau sekitar 65 persen dari total tenaga kerja diberdayakan di kampung ini.
Foto: Istimewa
Peresmian Kampung Benih Hortikultura di Desa Karang Duwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, (ilustrasi).Sebanyak 325 petani wanita atau sekitar 65 persen dari total tenaga kerja diberdayakan di kampung ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampung Benih Hortikultura di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mampu memberdayakan perempuan setempat. Kampung Benih Hortikultura itu membuka lapangan pekerjaan dan menyerap lebih dari 500 tenaga kerja yang didominasi oleh perempuan.

Sebanyak 325 petani wanita atau sekitar 65 persen dari total tenaga kerja diberdayakan pada industri ini. Kampung Benih Hortikultura diresmikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo belum lama ini. Syahrul saat itu menargetkan Kabupaten Purworejo mampu memproduksi 10 juta batang bibit hortikultura dalam setahun.

Baca Juga

Jenis yang diproduksi sebagian besar adalah benih buah-buahan dan dilakukan melalui perbanyakan secara vegetatif. “Di sini ada durian bagus, manggis bagus, kelengkeng, rambutan dan lainnya, kita buat sampai 10 juta," ujar Syahrul dalam keterangannya seperti dikutip pada Jumat (25/11/2022).

Kampung benih bakal menjadi sumber bibit yang disebar ke seluruh Indonesia. Syahrul menuturkan, produksi bibit hortikultura ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong akselerasi ekspor.

"Kampung benih juga untuk mengaktualisasi dan meningkatkan kualitas, produktivitas buah kita, sesuai dengan perintah presiden. Jadi, tidak tergantung dengan buah impor," tuturnya.

Industri perbenihan di Purworejo tersebar di 13 kecamatan. Empat di antaranya merupakan produsen utama, yakni Kecamatan Kemiri, Kecamatan Bener, Kecamatan Bayan, dan Kecamatan Loano. Pusat produksi terbesar berada di Kecamatan Kemiri.

Kapasitas produksi benih di Purworejo rata-rata mencapai 7 juta batang per tahun dengan lebih kurang 1,7 juta batang di antaranya benih bersertifikat. Benih dari Purworejo saat ini telah didistribusikan ke 30 provinsi di Indonesia. Potensi bisnisnya mencapai lebih Rp140 miliar per tahun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto optimistis produksi benih buah-buahan ini bakal sanggup bersaing, tak hanya di pasar lokal, tetapi juga di internasional. Kampung Benih Hortikultura diyakini dapat memperbaiki ekonomi masyarakat di Purworejo.

Produsen benih Hanif Riyadi berharap industri benih akan meningkatkan lapangan pekerjaan.  “Besar harapan kami penyerapan benih produksi kami bisa meningkat untuk meningkatkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak, khususnya di lingkungan kami, umumnya bagi desa kami," kata Hanif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement