Sabtu 26 Nov 2022 04:13 WIB

Banjir Protes, Masjid Jama New Delhi Batalkan Larangan Wanita tanpa Pendamping  

Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Jama, di New Delhi. Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid
Foto: AP/Manish Swarup
Masjid Jama, di New Delhi. Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI – Pengurus Masjid Jama Delhi India membatalkan aturan tentang larangan bagi wanita dan anak perempuan tanpa pendamping berada di masjid. 

Aturan itu dibatalkan setelah adanya kritik. Pengurus Masjid Jama menjelaskan bahwa dikeluarkannya aturan itu dimaksudkan untuk menghentikan aktivitas tidak senonoh yang belakangan kerap terjadi di lingkungan masjid. 

Baca Juga

Imam Masjid Jama, Syekh Ahmed Bukhari, mengatakan pihaknya telah memperhatikan sejumlah kejadian sebelumnya di mana ada wanita yang melakukan kegiatan tidak senonoh di dalam masjid. 

Komite Masjid pun memutuskan memasang pemberitahuan di luar gerbang masuk yang menyatakan bahwa wanita yang tak ditemani anggota keluarganya tak diizinkan masuk masjid. 

Syekh Bukhari mengatakan wanita yang datang ke masjid kerap menunggu lelaki teman kencannya di masjid.  

"Wanita tanpa pendamping sering bertemu pria di dalam masjid dan memiliki kecenderungan bertindak tak pantas dan menunggu kencan mereka. Sementara mereka yang datang dengan anggota keluarga diperbolehkan masuk masjid," kata Syekh Bukhari seperti dilansir Wion News pada Jumat (25/10/2022). 

Namun demikian Gubernur Delhi, Vinai Kumar Saxena, menghubungi Syekh Bukhari dan meminta mencabut aturan tersebut. Bahkan Komisi Nasional Perempuan dan Komisi Perempuan Delhi juga mengecam keras keputusan Masjid Jama Delhi dan menuntut segera mengambil langkah yang diperlukan.  

Dia menegaskan, masjid adalah tempat ibadah dan bukan untuk pasangan yang melakukan aktivitas yang tidak semestinya. 

Pihaknya tidak memiliki masalah dengan pasangan yang datang ke sini tetapi mereka seharusnya hanya datang ke sini untuk sholat. 

“Saya berbicara dengan Saxena dan pengurus kami telah memutuskan untuk menarik kembali aturannya. Kami hanya mengeluarkannya untuk menjaga kesucian masjid,” tutur dia.  

Di sini, setiap kali, kata dia, pihaknya melihat pasangan melakukan kegiatan seperti itu, kami akan menasehati mereka dan memanggil orang tua mereka untuk mengingatkan mereka untuk tidak melakukannya. “Pengurus masjid tidak ingin melarang siapa pun untuk beribadah," kata Sykeh Bukhari.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement