REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengecam di dalam Alquran orang yang ragu terhadap janji-janji-Nya. Sahalah Abdu Fatah Al-Khaldi dalam bukunya Janji-Janji Kemenangan dalam Alquran mengatakan, Allah telah menyebutkan upaya pelemahan orang-orang munafik terhadap kaum mukminin dan keraguan mereka terhadap janji-Nya.
Pelemahan ini Allah abadikan dalam surah Al-Ahzab ayat 12 yang artinya, "Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit berkata, "yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka."
Kelompok orang yang meragukan janji Allah pertama adalah orang-orang munafik. Mereka adalah orang-orang yang menyembunyikan kekafiran dalam hati mereka dan memperlihatkan keimanan dan keutamaan di hadapan kaum muslimin. Mereka orang-orang kafir yang sebenarnya.
Kelompok kedua orang yang dalam hatinya ada penyakit. Mereka itu orang-orang muslim dan bukan orang-orang munafik ketika hanya saja mereka orang-orang yang lemah imannya.
"Penyakit hati mereka berupa keraguan dan kelemahan, hilangnya semangat dan tekad," tulis Sahalah Abdu Fatah Al-Khaldi.
Mereka dipengaruhi oleh berbagai rumor dan propaganda orang-orang munafik. Dan mereka mengulang-ulanginya bersama mereka dengan tujuan melemahkan kaum muslimin yang berjuang: kelompok ini orang-orang munafik dan orang-orang yang memiliki penyakit mendeklarasikan keraguan terhadap janji Allah titik mereka berkata yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya hanya kepada kami tipu daya belaka.
Yakni, kalian wahai orang-orang muslim mengklaim bahwa Allah telah menjanjikan kemenangan kepada kalian terhadap musuh-musuh kalian dan keselamatan dari bahaya, dan sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan kabar gembira dengan dekatnya perwujudan janji itu dan terealisasinya di bumi realita.
Janganlah kalian memimpin memimpikan itu karena ia tidak akan terbukti di dunia nyata Janji Allah dan rasul-Nya kepada kalian hanyalah tipu daya, pengelabuan, ilusi, dan angan-angan khayalan.
Ucapan di atas dari kaum munafikin dan penderita penyakit hati ini merupakan keraguan darah merealisasi janji Allah dan Pendusta terhadap pengejawantahannya, serta tindakan menimbulkan keraguan pada orang-orang Mukmin. Bagi mereka, Janji Allah itu tidak hak dan tidak benar.
"Ini merupakan pembohongan terang-terangan dari mereka terhadap Allah dan rasul-Nya," katanya.