Sabtu 26 Nov 2022 10:05 WIB

PMI Persilakan Warga Cianjur Ambil Bantuan Secara Mandiri

Hal ini guna percepatan distribusi bantuan untuk warga terdampak gempa.

Seorang warga menjemur baju di sekitar reruntuhan rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Benjot, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Masa tanggap darurat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur ditetapkan selama 30 hari sejak Senin (21/11/2022).  PMI Persilakan Warga Cianjur Ambil Bantuan Secara Mandiri
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga menjemur baju di sekitar reruntuhan rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Benjot, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Masa tanggap darurat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur ditetapkan selama 30 hari sejak Senin (21/11/2022). PMI Persilakan Warga Cianjur Ambil Bantuan Secara Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mempersilakan warga yang membutuhkan logistik untuk mengambil bantuan secara mandiri. Hal ini guna percepatan distribusi bantuan untuk warga terdampak gempa.

Ketua PMI Cianjur Ahmad Fikri mengatakan jumlah pengangkutan secara mandiri ini meningkat sejak hari kedua pascagempa. "Kami terus membantu pemerintah dengan mendistribusikan bantuan, selain layanan pengantaran sesuai asesmen, kami juga mempersilakan warga mengangkut secara mandiri. Namun, tentu dengan menyertakan data yang valid," kata Fikri di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga

Perwakilan warga terdampak gempa dapat mengakses layanan ini dengan membawa data dukungan ke Markas PMI Kabupaten Cianjur. Sedikitnya 20 hingga 30 perwakilan warga terdampak hilir-mudik mengangkut logistik di Gudang Darurat PMI Kabupaten Cianjur. Bantuan logistik berupa kebutuhan dasar pascabencana ini kemudian didistribusikan secara mandiri sesuai data yang telah diverifikasi tim posko dan logistik PMI.

Koordinator Logistik Gudang Darurat PMI Cianjur Rizki menyebutkan, permintaan bantuan paling banyak yakni selimut, matras, dan terpaulin. Menurutnya, hal itu lantaran wilayah terdampak kerap terjadi hujan. Bahkan, berdasarkan laporan, banyak titik pengungsian yang menggunakan atap tenda sederhana yang bocor.

"Warga masih banyak yang takut pulang ke rumah, walaupun mungkin rumahnya hanya rusak sedang atau ringan. Sementara di pengungsian tenda seadanya, kalau hujan tergenang air, atapnya bocor," kata Rizki.

Ia menambahkan, Gudang Darurat PMI Cianjur juga membuka diri menerima bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan. Namun, bantuan pakaian layak belum bisa diterima lantaran sudah terlalu banyak.

Hingga hari keempat pascagempa, PMI telah mendistribusikan 1.200 selimut, 600 tarpaulin, 1.000 matras, 800 paket perlengkapan kebersihan, 4 unit tenda, 150 paket perlengkapan bayi, dan 300 kantong mayat.

Selain mendistribusikan bantuan, PMI juga memberikan layanan kesehatan keliling, distribusi air bersih, dukungan psikososial, serta pemulihan hubungan keluarga "Saya mencari, saya selamat". Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline di nomor 085827281110.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement