Sabtu 26 Nov 2022 12:22 WIB

Panen Jagung di Kalsel, Mentan SYL Dorong Pertanian Jadi Penguat Ekonomi Negara

Sektor pertanian juga memiliki potensi besar dalam mengokohkan ekonomi keluarga.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar panen jagung di kawasan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Banjarbaru Selatan, Kalimantan Selatan. SYL panen didampingi kepala dinas setempat dan juga jajaran kementan serta forkopimda lainya.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar panen jagung di kawasan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Banjarbaru Selatan, Kalimantan Selatan. SYL panen didampingi kepala dinas setempat dan juga jajaran kementan serta forkopimda lainya.

REPUBLIKA.CO.ID, KALSEL - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar panen jagung di kawasan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Banjarbaru Selatan, Kalimantan Selatan. SYL panen didampingi kepala dinas setempat dan juga jajaran kementan serta forkopimda lainya.

Menurutnya, panen ini merupakan bukti bahwa pertanian adalah solusi pasti sekaligus peluang besar dalam memperkuat ekonomi negara disaat krisis dunia. Apalagi, pertanian juga sukses menjadi penyumbang devisa negara sekaligus meningkatkan PDB Indonesia.

Baca Juga

"Karena itu saya berharap kita semua yang berada dalam stakeholder ini terus berjuang untuk rakyat dan petani. Tanamkan dihati kita dan ubah cara pandang kita bahwa kita adalah pembela negara. Pertanian adalah solusi pasti dan cara kita dalam memperkuat ekonomi," ujar SYL, Jumat, 25 November 2022.

Bagi SYL, sektor pertanian juga memiliki potensi besar dalam mengokohkan ekonomi keluarga. Terlebih, pemerintah sudah menyiapkan program jangka panjang serta layanan Kredit Usaha Rakat (KUR) untuk menunjang para petani dalam mengembangkan usaha tani.

"Saya katakan bangsa ini bisa baik dan kokoh kalau pertaniannya juga baik dan kokoh. Pertanian itu ada di depan mata kita, pertanian adalah modal yang paling utama bagi negeri ini. Menjadi petani dipastikan menjadi orang yang tidak miskin. Oleh karena itu, bertani sudah menjadi pilihan," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa tren kebutuhan jagung nasional saat ini terus meningkat terutama untuk pakan ternak, industri pangan dan konsumsi. Karenanya pemerintah secara serius melakukan upaya untuk meningkatkan volume produksi.

"Untuk itu panen hari ini membuktikan bahwa Kalsel mampu berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan jagung nasional.  Suwandi berharap panen ini terus berlanjut dan mampu meningkatkan pendapatan petani disaat resesi seperti sekarang," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman menyampaiakan terimakasih atas arahan dan dukungan Mentan SYL terhadap pembangunan pertanian di Kalimantan. Dia menjelaskan, ada 200 hektare dari total 600 hektare yang kini masuk masa panen raya.

"Alhamdulilah kita bahkan bisa surplus sampai 42 ribu ton. Karena itu, petani tidak mengenal inflasi, resesi, covid pun petani tetap menanam. Petani sudah berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara ini. Kami tetap ada dibelakang Pak Mentri dan tetap mendorong pertanian itu hebat," jelasnya.

Selain jagung, kata Syamsir, Kalimantan Selatan juga memiliki kecukupan beras yang melimpah dan bahkan mampu menyuplai ke beberapa wilayah lain. Potensi beras dan jagung sama-sama besar mengingat Kalsel merupakan wilayah subur dengan hamparan lahan pertanian yang cukup luas.

"Beras di kita (Kalsel) melimpah sama halnya dengan jagung. Bahkan beras kami juga surplus dan mampu mencukupi masyarakat setiap tahun," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement