REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6,7 miliar untuk memperbaiki ruas Jalan Tegal Danas di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat yang sudah rusak sejak lama.
"Alokasi anggaran ini untuk perbaikan jalan sekaligus pembangunan drainase dan ornamen jalan," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Sabtu (26/11/2022).
Ia mengatakan proses perbaikan jalan dua arah tersebut saat ini sudah dimulai dengan tahap awal meratakan kontur jalan melalui pengurukan menggunakan tanah. Ruas jalan tersebut merupakan salah satu akses utama menuju komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi yang juga menjadi wajah kota di daerah itu.
Pekerjaan perbaikan infrastruktur jalan ini dilakukan sepanjang satu kilometer dan lebar sembilan meter dengan penambahan ornamen sebagai hiasan yang akan mempercantik ruas jalan tersebut. "Kami ingin pekerjaan ini sempurna sehingga peninjauan lapangan juga dilakukan secara intensif untuk memastikan hasil perbaikan yang optimal," katanya.
Menurut dia, untuk mendapatkan kualitas jalan yang benar-benar bagus, diperlukan anggaran yang besar. Selain mutu, kekuatan jalan juga diperhitungkan mengingat ruas jalan tersebut juga kerap dijadikan lintasan kendaraan bertonase berat. "Ini yang menyebabkan jalan kembali rusak setelah diperbaiki, badan jalan tidak mampu menahan kendaraan tonase berat dalam kurun waktu lama. Makanya kami ingin pastikan hasil pekerjaan ini sempurna, mendapatkan kualitas jalan yang betul-betul sesuai spesifikasi terbaik," ucapnya.
Secara keseluruhan, Henri menyatakan pemerintah daerah mengajukan anggaran sebesar Rp629 miliarbagi pekerjaan pembangunan sejumlah ruas jalan, drainase, serta jembatan pada tahun anggaran 2023. "Sesuai instruksi Pak Bupati, membangun infrastruktur berkualitas sesuai spesifikasi agar hasil-hasil pembangunan dirasakan manfaatnya secara optimal oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, pelaksana kegiatan Suryadi menjelaskan pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin dengan tetap mengutamakan kualitas agar hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan pemerintah daerah. "Karena jika hasilnya bagus tentu akan menambah kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan saya. Tapi kalau jelek, bisa-bisa nanti tidak dipercaya lagi mengerjakan proyek di Kabupaten Bekasi," kata dia.