REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir akan mendirikan puskesmas antigempa secara merata pascabencana gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Pembangunan puskesmas ini sebagai upaya pemerintah untuk terus hadir dalam upaya menangani para korban gempa. Koordinator Bidang Pemberdayaan Umat Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin menila puskesmas antigempa yang akan dibangun Erick Thohir tersebut sebagai langkah solutif. Menurut dia, masyarakat Cianjur saat ini memang membutuhkan pusat kesehatan.
“Pusat kesehatan menjadi prioritas bagi masyarakat selain makanan. Jadi, harus disegerakan. Apalagi, Puskesmas yang akan dibangun ini antigempa. Jadi sangat dibutuhkan dan bermanfaat untuk para korban gempa,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/11/2022).
Dengan hadirnya Puskesmas antigempa itu, lanjut Arif, bisa menjadi pusat kesehatan masyarakat sekaligus menjadi tempat penyaluran obat-obatan ke depannya. Dengan begitu, masyarakat terdampak bisa lebih mudah dalam mengakses pusat kesehatan masyarakat.
“Pastinya akan memudahkan masyarakat dalam mengakses obat-obatan dan keperluan kesehatan lainnya. Terlebih, Puskesmas ini bisa tahan gempa,” ucap dia.
Arif beserta kaum milineal lainnya juga berkomitmen untuk mengawal penuh upaya Erick dalam merealisasikan puskesmas antigempa tersebut. Dia berharap, puskesmas ini juga bisa direalisasikan di wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi terjadinya gempa.
“Kami berharap, jika Puskesmas di Cianjur sudah berdiri, bisa dilanjutkan dengan pembangunan puskesmas antigempa lainnya di daerah yang punya potensi gempa,” kata Arif.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi korban gempa di Kampung Berenuk, Limbangansari, Cianjur pada Jumat (25/11/2022). Kini, pihaknya akan memfokuskan bantuan yang dilakukan oleh 58 BUMN ke 40 desa dari 137 desa yang terdampak bencana gempa Cianjur.