Ahad 27 Nov 2022 02:22 WIB

Sejumlah Pengungsi Gempa Cianjur Gunakan Air Selokan untuk Aktivitas Harian

Warga membendung air selokan untuk mencukupi kebutuhan di pengungsian

Red: Nur Aini
Pengungsi beraktivitas di tenda darurat, ilustrasi. Sejumlah pengungsi bencana gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggunakan air selokan yang ada di pinggir jalan untuk aktivitas atau kebutuhan di tenda pengungsian.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi beraktivitas di tenda darurat, ilustrasi. Sejumlah pengungsi bencana gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggunakan air selokan yang ada di pinggir jalan untuk aktivitas atau kebutuhan di tenda pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sejumlah pengungsi bencana gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggunakan air selokan yang ada di pinggir jalan untuk aktivitas atau kebutuhan di tenda pengungsian.

Seorang pengungsi di lokasi, Yusuf (38 tahun) mengatakan dirinya menggunakan air selokan itu sejak mengungsi akibat gempa. Adapun warga di tenda pengungsian itu membendung air selokan menggunakan material dari reruntuhan rumah. "Iya, kebutuhan air warga di selokan saja, dimanfaatkan aja gitu," kata Yusuf saat ditemui di lokasi, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga

Menurutnya kegiatan pengungsi yang memanfaatkan air selokan itu, mulai dari mencuci piring, cuci muka, hingga kebutuhan mencuci barang-barang lainnya. Bahkan, kata dia, ada pengungsi yang memanfaatkan air selokan itu untuk berwudhu. Pasalnya, dia menilai air di selokan itu masih cukup bersih untuk digunakan. "Sepertinya ini air juga bersih karena ada pipa PDAM yang bocor karena rusak, kan di atas ini sumber air PDAM di daerah Cirumput, tapi kalau mandi kita di SMP Negeri 5 Cianjur," kata dia.

Adapun tenda pengungsian yang dihuni oleh Yusuf terbuat dari terpal seadanya. Di tenda tersebut, dia mengatakan ada sebanyak 20 kepala keluarga yang mengungsi karena rumahnya rusak.

Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan aliran air PDAM terhambat karena sejumlah pipa yang rusak akibat gempa. Untuk menangani hal tersebut, pihaknya pun mengirimkan air bersih menggunakan truk tangki. "Dan kemarin pada saat evakuasi, banyak kendaraan-kendaraan, sehingga perbaikan pipa itu sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat-alat, dan membutuhkan pipa yang besar," kata Herman, Jumat (25/11/2022).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement