REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi secara resmi menutup Muktamar ke-41 Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Purwokerto, Jumat (25/11/22). Dalam sambutannya, Zayadi mengapresiasi kiprah Al-Irsyad yang telah berkontribusi lebih dari 100 tahun sejak berdirinya.
"Berharap Al-Irsyad terus berkontribusi bagi bangsa dan agama dengan ide yang kreatif, inovatif, dan mampu menangkap kembali etos pembaharuan serta kemodernan pendirinya serta tidak tenggelam dalam rutinitas yang mengarah pada kemandekan," harap Zayadi.
Dalam Muktamar yang mengangkat tema Membangun Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang Maju, Bersahabat, dan Bermartabat untuk Indonesia Emas 2045 ini, Zayadi menambahkan, Al-Irsyad telah banyak menorehkan jejak kebaikan untuk negara. Bahkan, jejak itu diakui oleh para tokoh bangsa.
"Bertahan lebih dari seratus tahun berarti memiliki jejak kebaikan dan ini diakui oleh banyak tokoh bangsa. Misalnya Bung Tomo yang mengakui bahwa Al-Irsyad mampu menyesuaikan diri dengan gelombang perjuangan yang dilalui Indonesia sejak sebelum merdeka," sambungnya.
Al-Irsyad, imbuh Zayadi, juga menunjukkan kualitas organisasi yang dikelola secara demokratis dan modern. Organisasi yang didirikan pada 6 September 1914 ini juga memberikan ruang bagi perempuan untuk berkiprah.
"Al-Irsyad memiliki ciri demokrasi dan semangat modernitas yang kuat. Al-Irsyad tidak menekankan hierarki tapi lebih bersifat egaliter. Sejak berdiri, Al-Irsyad juga memberikan tempat bagi kaum perempuan untuk berkiprah," pungkasnya.
Sebagai informasi, Muktamar ke-41 Al-Irsyad Al-Islmaiyyah dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden, KH. Ma'ruf Amin pada Selasa (22/11/22). Muktamar yang dihelat pada 22-25 September 2022 menetapkan Faisol Nasar bin Madi sebagai Ketua Umum periode 2022-2027.