Ahad 27 Nov 2022 16:05 WIB

Festival Film Pendek Indodax Selesai Digelar, Berikut Daftar Pemenangnya

Agar sineas film pendek lebih berkreasi, Indodax tak tentukan tema untuk ISFF 2022

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indodax. Awarding night Indodax Short Film Festival (ISFF) 2022 baru saja selesai diselenggarakan. Adapun event ini merupakan event film pendek tahunan di Indonesia yang rutin diadakan oleh Indodax setiap tahunnya.
Foto: https://m.facebook.com/indodax
Indodax. Awarding night Indodax Short Film Festival (ISFF) 2022 baru saja selesai diselenggarakan. Adapun event ini merupakan event film pendek tahunan di Indonesia yang rutin diadakan oleh Indodax setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Awarding night Indodax Short Film Festival (ISFF) 2022 baru saja selesai diselenggarakan. Adapun event ini merupakan event film pendek tahunan di Indonesia yang rutin diadakan oleh Indodax setiap tahunnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ISFF 2022 tidak memberikan tema khusus pembuatan film. Menurut penuturan resmi Indodax, perseroan ingin setiap pegiat film dapat jauh lebih berkreasi untuk menumpahkan ide ke dalam film

Ketiga dewan juri yang dimaksud yaitu Ernest Prakasa selaku Penulis dan Sutradara dengan karyanya, yaitu Cek Toko Sebelah, Imperfect, dan Teka-Teki Tika; Mira Lesmana selaku Produser dan Penulis Naskah dengan karya besarnya yaitu Ada Apa Dengan Cinta, Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, dan Paranoia; Anjas Maradita selaku Content Creator yang merupakan YouTuber, Founder of Daunnet Films, Co-Founder of Neuron, Creative Ads Agency, dan Co-Founder of Hipotesa. Hadir juga Dian Rintari sebagai perwakilan dari Indodax.

Dari ratusan film pendek yang sudah masuk dalam direktori ISFF 2022, panitia Indodax sudah memilih 15 film yang dinilai oleh dewan juri acara awarding night ini. Empat poin penilaian yang dinilai oleh keempat dewan juri untuk menilai 15 film tersebut antara lain dari segi skenario (ide cerita, tema, plot, orisinalitas, dialog, kesesuaian tema acara, dan pesan yang disampaikan), pendalaman karakter (pemilihan aktor, kesesuaian aktor dengan peran, dan penjelasan karakter), sinematografi (konsep visual, teknik pengambilan gambar, angle dan framing), serta editing (komposisi gambar, suara, color grading, dan pemilihan musik).

Mira Lesmana, yang menjadi salah satu dewan juri pun sangat mengapresiasi para rumah produksi yang sudah terlibat dalam acara ini. Menurutnya kualitas film para peserta tahun ini cukup beragam dan secara teknis sudah sangat baik sekali. 

Tidak hanya mengapresiasi para pembuat film, Mira Lesmana juga mengapresiasi Indodax yang sudah berhasil membuat acara berjalan dengan sangat rapi dan lancar dan berharap event ini bisa kembali diselenggarakan.

Mira mengaku senang menjadi juri ISSF 2022, melihat karya anak-anak muda yang terlihat penuh passion. Passion sangat dibutuhkan karena memang perfilman Indonesia sangat butuh bakat-bakat baru untuk mengisi dan menambah SDM yang kreatif untuk meningkatkan Industri Perfilman Indonesia. 

Ia menyebut hasil karya para peserta meski secara teknis sudah sangat baik sekali, tapi tentunya ada yang masih membutuhkan lebih banyak lagi belajar dan menambah jam terbang dengan lebih banyak menonton, membaca buku tentang pembuatan film, dan rajin mengikuti event-event."Ke depan ada yang mulai berani membuat musiknya sendiri untuk menjadi scoring ke dalam film-filmnya," ujar Mira Lesmana, Sabtu (26/11/2022).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement