Hadapi Libur Nataru, Sarpras di Pusat Keramaian Diminta Dilengkapi
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Andong wisata membawa wisatawan berkeliling di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad (10/10). Pantai Parangtritis ramai dikunjungi wisatawan dan ekonomi sekitar mulai bergeliat imbas ramainya pengunjung pada akhir pekan. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sarana dan prasarana (sarpras) terkait penunjang protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 di pusat keramaian diminta untuk dilengkapi. Terutama di destinasi wisata dalam rangka menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Pasalnya, pada libur Nataru nanti diprediksi terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan di DIY. Hal ini juga melihat sudah banyaknya kunjungan wisatawan saat ini. "Sarana dan prasarana di pusat keramaian harus di cek lagi, tempat cuci tangan, pengecek suhu dan sebagainya," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto di DPRD DIY.
Eko mengatakan, saat ini anggaran Pemda DIY dari belanja tidak terduga (BTT) masih tersedia sebesar Rp 20 miliar. Anggaran ini dapat digunakan untuk penambahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Ia juga meminta agar pelaksanaan prokes diterapkan dengan ketat. Sebab, menjelang Nataru ini, peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus bertambah di DIY tiap harinya.
"Kalau tidak disiplin (prokes), takutnya naik (lagi kasus Covid-19) dan nanti duitnya (BTT) habis untuk penanggulangan (Covid-19) lagi," ujar Eko.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta juga memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan pada Nataru 2023. Hingga Nataru nanti, diperkirakan kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta secara kumulatif mencapai tujuh juta pengunjung.
Pasalnya, saat ini kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta sudah meningkat, dan diprediksi akan terus meningkat di Nataru nanti. Terlebih, juga tidak ada pembatasan ketat mengingat Provinsi DIY, termasuk Kota Yogyakarta berada di status PPKM level 1.
"Kita berharap di akhir 2022 nanti, kita bisa membukukan jumlah kunjungan wisatawan sejumlah tujuh juta (orang) di Kota Yogyakarta," kata Kepala Dispar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.
Wahyu mengatakan, data per Oktober 2022 menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta sudah mencapai 5,8 juta orang. Angka tersebut jauh melebihi target kunjungan yang ditetapkan di 2022 ini sebesar dua juta orang.
Mengingat tingginya kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta, masyarakat maupun wisatawan diminta untuk menerapkan prokes dengan ketat dan disiplin.
"Jadi tetap melaksanakan prokes karena DIY masih ditetapkan melalui Inmendagri Nomor 47 Tahun 2022 (PPKM) level 1. Semua (aktivitas) diperbolehkan (dengan) kapasitas 100 persen, tapi harus menggunakan prokes dengan lebih ketat dan lebih disiplin," ujarnya.